INDOBALINEWS - Beberapa pekan ke depan Pemerintah Provinsi Bali merencanakan penerapan kebijakan ganjil genap transportasi di kawasan wisata.
Kebijakan daerah ini sebagai langkah antisipasi menghadapi gelombang wisatawan yang diprediksi datang serentak usai pembukaan sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) di Pulau Dewata.
Menyoal hal ini, pemerhati kebijakan publik Putra Jaya Wardana mengatakan bahwa kebijakan ini akan menjadi solusi jika pelaksanaannya optimal.
Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar
Dikatakan Putra Jaya Wardana bahwa kebijakan transportasi terlahir salah satunya dikarenakan besarnya arus lalu lintas yang dapat menimbulkan kepadatan volume baik itu manusia dan kendaraan.
"Bali merupakan sektor pariwisata yang impact secara tidak langsung didalam sektor transportasi. Sekaranglah momen pas untuk menata dari sisi kebijakan, sehingga ketika pariwisata dimulai Bali khusunya Kuta dan Sanur tingkat kepadatan nya jenuh dari sisi transportasi," ujar Putra Jawa Wardana lulusan Magister Transportasi Institut Teknologi Bandung ini.
Baca Juga: Single 'Bersyukur': Sadari Mukjizat Hidup yang Mewakili Semua Agama
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Bali secara tidak langsung harus merubah behavior go green menggunakan publik transportasi. Meskipun tidak mudah tapi harus dicoba. Semua harus sinergi antara pemerintah dan masyarakatnya.
Ia juga menyarankan kepada pemerintah untuk tetap konsisten pada sistem angkutan umum yang ada bahkan harus terjadi pengembangan sistem agar menarik masyarakat dan wisatawan untuk menggunakannya.