Bali Tercatat Pernah 8 Kali Tsunami, Seorang Putra Bali Inovasi Ciptakan Alat Peringatan Dini Tsunami

- 26 November 2023, 07:52 WIB
I Gede Agung Teja Busana Yadnya dan alat temuannya peringatan dini tsunami
I Gede Agung Teja Busana Yadnya dan alat temuannya peringatan dini tsunami /Dok: I Gede Agung Teja Busana Yadnya

INDOBALINEWS  - Bali dari data historis tercatat setidaknya pernah mengalami tsunami sebanyak 8 kali. Dari berbagai riset oleh para ahli dan analisis BMKG potensi tsunami terjadi di Bali teridentifikasi adanya dua zona megatrust di bagian selatan Pulau Bali yaitu Megathrust East Java dengan potensi gempa 8,7 SR dan Megathrust Sumba dengan potensi gempa 8,5 SR.

Terkai hal ini alat peringatan dini tsunami sangat penting di Bali. Sementara saat ini baru ada di 9 titik di Bali, yaitu dipasang di Kelurahan Serangan, Sanur, Tanjung Benoa, Panta Kedonganan, ITDC Nusa Dua, Kuta, Seminyak, Tabanan (dekat Tanah Lot) dan Seririt di Buleleng.

Alat peringatan dini tsunami tersebut atau Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) diketahui butuh biaya maintenance yang sangat mahal.

Baca Juga: Jelang GPDRR, Kepala BNPB dan Utusan PBB Ikuti Simulasi Gempa Tsunami di SMPN 3 Kuta Selatan

Kondisi ini membuat putra asli Bali bernama I Gede Agung Teja Busana Yadnya melakukan inovasi dengan berbagai penelitian dan percobaan sejak Mei 2023 lalu sampai November 2023 saat ini. 

"Sparepart sangat mahal bila menggunakan sistem yang lama. Bayangkan saja biaya perawatan atau maintenance perunit bisa lebih dari Rp 100 juta. Coba dikalikan saja, ada 9 unit. Hampir mendekati Rp 1 miliar," kata Teja yang saat ini menjabat Sekertaris BPBD Bali.

Menurutnya, sistem kerja Ina-TEWS selama ini dibantu oleh BMKG dengan menggunakan satelit. Sistem ini malah dalam perawatan. Sementara peringatan dini tsunami sangat penting di Bali. Menghadapi persoalan itu, Teja melakukan berbagai inovasi. Berbagai upaya dan percobaan pun dilakukan sejak Mei 2023.

Baca Juga: Bali dan Sembilan Daerah Rawan Gempa hingga Tsunami, BMKG: Tingkatkan Pengetahuan Mitigasi Bencana

Akhirnya sistem satelit ini diganti dengan sistem radio digital. Jadi sirene itu terkoneksi dengan radio digital dengan menggunakan pulsa melalui kartu GSM. Percobaan sudah beberapa kali dilakukan. Ujicoba ini sudah dilakukan dan tanpa menggunakan satelit pun, sirine peringatan dini tsunami tersebut tetap berbunyi dan sudah pernah dicoba setiap tanggal 26 dalam bulan. 

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x