Presiden Jokowi: Sejumlah Negara Alami Kesulitan Perekonomian, Dunia dalam Kondisi Mengerikan

6 Agustus 2022, 06:13 WIB
Presiden Jokowi. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

INDOBALINEWS - Presiden Jokowi menyampaikan IMF dan Bank Dunia mencatat akan ada 66 negara yang ambruk ekonominya akibat dampak perang dan krisis pangan.

Dari 66 negara tersebut, sembilan negara secara bertahap telah berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, kemudian disusul 25 negara, dan 42 negara.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul, Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022.

Baca Juga: Periode Januari Hingga Juli 2022 Bandara Ngurah Rai Layani 5,6 Juta Penumpang

Jokowi menambahkan saat ini dunia dalam kondisi yang mengerikan karena pertumbuhan ekonomi yang melemah, namun inflasi juga meningkat sehingga membuat harga sejumlah komoditas naik.

"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondisi yang mengerikan," tuturnya, dikutip dari Antaranews.

Presiden Jokowi menekankan saat ini ada 320 juta orang di dunia yang menderita kelaparan akut dan sebagian besar kelaparan karena perekonomian tidak hanya turun, tetapi juga anjlok.

Negara-negara seperti Singapura, kawasan Eropa, Australia hingga Amerika Serikat, tidak terhindarkan mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Money Changer Bodong di Kuta Bali Ditertibkan

Apalagi tingginya harga minyak dunia juga menyumbang tingginya inflasi yang merembet pada harga komoditas pangan dan lainnya.

"Amerika yang biasa kenaikan barang atau inflasi 1 persen, hari ini di posisi 9,1 persen, bensin naik dua kali lipat, Eropa juga sama," kata Presiden Jokowi.

Pemerintah Indonesia juga sudah menaikkan harga Pertalite menjadi Rp7.650 per liter atau 10 persen dari harga sebelumnya.

Padahal, dengan kondisi melonjaknya harga minyak dunia, seharusnya harga Pertalite dipatok hingga Rp17.100 per liter.

Baca Juga: Ubud Village Jazz Festival Hadirkan Musisi Lokal dan Internasional, Digelar 12 hingga 13 Agustus 2022

Oleh karena itu, Pemerintah masih mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk subsidi BBM.

"Naik 10 persen saja demonya saya ingat tiga bulan, kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan. Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah dengan subsidi. Karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler