Pembangunan Infrastruktur Pegunungan Bintang Solusi dari Kesenjangan Papua dan Masyarakat Luar

- 1 Juni 2021, 00:28 WIB
Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Helson Siagian menerima dokumen usulan Kabupaten Pengunungan Bintang Papua
Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Helson Siagian menerima dokumen usulan Kabupaten Pengunungan Bintang Papua /Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Helson Siagian menerima dokumen usulan Kabupaten Pengunungan Bintang Papua

Indobalinews- Pembangunan infrastruktur di Pegunungan Bintang akan menjadi solusi dari kesenjangan masyarakat Papua dengan luar Papua.

Percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat sesuai dengan Inpres Nomor 9 tahun 2020, mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

Salah satunya Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Dukungan Kabupaten Pegunungan Bintang tergambar dari usulan 14 program.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny: Ada Saat Seseorang Lelah Berharap dan Tak Mampu Menahan Kesabaran

Pembangunan yang disampaikan Staf Khusus Bupati Pegunungan Bintang Yohannes Sardjono kepada Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (31/5/2021).

Yohannes memaparkan, 14 program pembangunan tersebut sebagian terdiri dari pembangunan infrastruktur.

Mulai dari jalan jembatan, listrik, pos lintas batas Indonesia – Papua Nugini, perhubungan (bandara), jaringan telekomunikasi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Baca Juga: Rakyat Sudah Capek, Dr Tirta Minta Jangan Lagi Menakut Nakuti soal Covid-19

Ada juga infrastruktur olahraga, pemberdayaan masyarakat kampung, perempuan dan anak, pariwisata, sosial kemasyarakatan, serta bidang catatan sipil, kesbangpol dan satpol PP.

“Dari 14 program itu, sudah dua program yakni jalan jembatan dan listrik sudah dapat action dari kementerian terkait,” ungkap Yohannes.

Pihaknya berharap, setidaknya dua program itu yang bisa masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat untuk masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Baca Juga: Magawati Peringatkan Kader yang Menolak Menjadi Petugas Partai Harus Mengundurkan Diril

Sementara program-program lainnya diharapkan mendapat dukungan dari KSP yang bisa mengkoordinasikan lintas kementerian.

Terlebih, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini tercatat sebagai salah satu wilayah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah pada level 45,21 dari rata-rata nasional sebesar 70.

"Maka kami butuh percepatan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan, ketertinggalan, dan keterisoliran daerah,” jelas Yohannes.

Baca Juga: Rakyat Sudah Capek, Dr Tirta Minta Jangan Lagi Menakut Nakuti soal Covid-19

Usulan-usulan Kabupaten Pegunungan Bintang itu pun mendapat respon positif dari para tenaga ahli KSP.

Di antaranya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Helson Siagian, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Agung Hardjono, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bambang Priambodo, hingga Tenaga Ahli Kedeputian V Laos Deo Calvin Rumayom.

Pada kesempatan ini, Helson menegaskan dukungannya untuk mendorong usulan-usulan Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Segera kirim surat penyampaian usulan tersebut ke kementerian terkait dan tembuskan ke KSP. Dengan begitu, KSP bisa ikut mendorong kementerian terkait agar segera merespon paten Pegunungan Bintang,” jelas Helson.

Helson juga menyampaikan, sebagian besar usulan Kabupaten Pegunungan Bintang relevan dengan konsep Indonesia Sentris, yang mengusung konsep daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Dia siap segera menggelar rapat koordinasi dengan berbagai kementerian, baik melalui Kedeputian I, II, III, hingga V KSP.

“Maka, sampaikan usulan tersebut sejelas mungkin. Terutama, data-data terkait infrastruktur yang sudah ada di Kabupaten Pegunungan Bintang,” tutur Helson.***

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah