Baca Juga: Ekonomi Global Pulih Bertahap, Perekonomian Bali Ikut Menggeliat
BBM dengan kandungan oktan (Research Octane Number/RON) lebih tinggi lebih ramah lingkungan karena lebih rendah emisi. Selain itu, BBM dengan oktan lebih tinggi membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.
Baca Juga: Love Bali, 4.400 'Turis Domestik' Jadi Saksi Bali Siap Pariwisata Era Baru
"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan agar mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara dan lingkungan yang sehat minimal dengan melakukan pembelian produk Pertalite," ujarnya.
Dari catatan Pertamina, konsumsi Gasoline di Gianyar rata-rata mencapai 231 kilo liter per hari, dengan mayoritas adalah produk Perta-series (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) yang mencapai 82% dari total Gasoline.
Baca Juga: Belum Mendapat Jatah Quota Internet? Ayo Lapor ke Sekolah
Rustam menambahkan bahwa Program Pertalite Harga Khusus sebelumnya telah dilaksanakan di Denpasar. Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota dunia, sepekan sebelum Program Langit Biru dijalankan, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 67,5. Sedangkan pada minggu pertama September kemarin, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 51.
Baca Juga: Perjalanan Kecap di Indonesia, Awalnya Ditolak sekarang Paling Diminati
“Data yang kami kumpulkan seminggu terakhir, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata lebih baik lagi di angka 48. Dampak positif terhadap kualitas udara ini harapannya dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah lain,” tambah Rustam. Dengan menjaga kelestarian alam, diharapkan dapat membangkitkan gairah pariwisata Bali, khususnya Gianyar sbg daerah tujuan wisata yang sehat, bersih, dan ramah lingkungan.