Kasus Keracunan Gas di Jimbaran Bali, Korban Tak Pernah Laporkan Usaha Penyamakan Kulit

21 Desember 2020, 18:27 WIB
Tim Basarnas Bali tengah mengevakuasi para pekerja yang keracunan gas di sebuah ruko di Taman Griya Jimbaran Bali, Sabtu 19 Desember 2020 /Dok Basarnas Bali

INDOBALINEWS - Menyusul Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus keracunan gas yang menewaskan empat orang pekerja dan pemilik usaha, kepala lingkungan (Kaling) lokasi kejadian menyatakan bahwa tak pernah menerima laporan permintaan ijin usaha penyamakan kulit.

Baca Juga: Ini Kronologi Kejadiannya, Korban Tewas Keracunan Gas di Jimbaran Bali Bertambah

Menurut Ari Sudarsana, Kepala Lingkungan Taman Griya jimbaran, pemilik usaha hanya pernah melaporkan usaha bengkel motor-nya ke lingkungan Taman Griya.

 "Usaha ini maksudnya penyamakan kulit tidak pernah ada laporan. Pertama awalnya usaha bengkel motor saja, Setelah itu baru saya tahu usaha bengkel kan sudah tutup, setelah itu tak ada laporan usaha kerajinan kulit setelah itu," ujar Ari Sudarsana kepada wartawan setelah olah TKP pertama Sabtu 19 Desember 2020 sore seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

Baca Juga: Polisi Olah TKP I Kasus Keracunan Gas Menewaskan 4 Orang Di Jimbaran Bali

Ari juga menambahkan ia baru mengetahui usaha tersebut adalah usaha penyamakan warna kulit saat setelah kejadian sempat menanyakan kepada karyawan yang selamat.

"Maaf sekali setelah kejadian pagi itu, saya sudah tanya karyawan disini katanya pembuatan kerajinan kulit. Kerajinan kulit ini mengarahnya kulit sapi dan kulit ular. Karena ada cairan yang dimunculkan itu mengeluarkan asap", jelas Ari lagi.

Baca Juga: Cek Poin Penting Surat Edaran Satgas Covid-19 Tentang Prokes Selama Liburan Nataru

Sebelumnya polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus keracunan yang menewaskan empat orang pekerja dan pemilik usaha penyamakan kulit di Komplek Taman Griya Jimbaran Bali, Sabtu 19 Desember 2020 sore lalu.

Baca Juga: Pertemuan Koster-Zulkieflimansyah, Bali Siap Bantu Pariwisata NTB

Olah TKP dilakukan Polresta Denpasar pasca peristiwa kebocoran gas beracun yang mengakibatkan 6 orang korban, 4 orang diantaranya meninggal dunia dan 2 lainnya dirawat di rumah sakit, di sebuah ruko di Jln. Danau Batur Raya, komplek perumahan Taman Griya Jimbaran kecamatan Kuta selatan kabupaten Badung Bali.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Minggu 20 Desember 2020

Seusai olah TKP kasat reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Anom S.H, S.I.K, M.H. yang memimpin langsung di lapangan, mengatakan sebab-sebab kematian masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami dari kepolisian menbenarkan terjadinya peristiwa tiga orang meninggal di tempat ini satu orang di rumah sakit. Sebab -sebab kematian kita masih lakukan penyelidikan," ujar kasat reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Anom S.H, S.I.K, M.H.

Baca Juga: Gasak 15 Unit Motor di Jember, Seorang Residivis Curanmor Dibekuk Polisi Bali

Menurut Kompol I Dewa Putu Anom, dari informasi beberapa saksi dalam olah TKP tersebut belum dapat disimpulkan dan masih dalam taraf pendalaman.

"Kita lakukan olah TKP yang pertama dengan tim Labfor belum kita dapat simpulkan, namun dari informasi beberapa saksi ini adalah penyama warna kulit. Informai awal ini adalah kegiatan usaha penyama warna kulit namun kita masih melakukan pendalaman untuk kita simpulkan", imbuhnya.

Baca Juga: Kisah Teroris Bom Marriott, Dari Jualan Bebek dan Telurnya Hingga Penampakan Bungker Berair

Ia juga mengatakan tim labfor masih mencari dan mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi titik terang atau petunjuk bagi penyidik dalam mengungkap dan menemukan hasil yang menjadi kesimpulan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya saat awal kejadian, tiga pekerja tewas di lokasi dan 3 orang lainnya berhasil selamat dibawa ke rumah sakit terdekat. Tak lama berselang seorang lagi korban tak bisa diselamatkan dan meninggal saat di rumah sakit.

Baca Juga: Setelah 7 Hari Pencarian Penyelam Yang Hilang Saat Teliti Gerak Hiu di Karangasem Bali Dihentikan

Sehingga korban tewas akibat bertambah menjadi empat orang. Korban meninggal keempat bernama Boy Don Tambunan 43 tahun diketahui sebagai pemilik usaha di ruko tersebut.

Sementara tiga lainnya yang meninggal di dalam ruko adalah para pekerja bernama Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga dan Jaksa Napitupulu.(***)

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler