Network
INDOBALINEWS - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengaku membutuhkan jaksa yang pintar sekaligus berintegritas, sehingga tidak menyalahgunakan kewenangan dan tidak tergoda berbuat tercela.
"Sering kali saya katakan, saya tidak membutuhkan jaksa yang pintar tetapi tidak bermoral, dan saya juga tidak butuh jaksa yang cerdas tetapi tidak berintegritas. Yang saya butuhkan adalah para jaksa yang pintar dan berintegritas," ujar Jaksa Agung, Rabu 15 Desember 2021 sewaktu melantik 459 jaksa baru sekaligus menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXVIII (78) Tahun 2021, di Aula Sasana Adhi Karya Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia, Ragunan, Jakarta Selatan.
Jaksa Agung menyampaikan tentang tantangan tugas yang diemban oleh jaksa termasuk kewenangan yang dimiliki setelah terbitnya Undang-Undang Kejaksaan terbaru.
Baca Juga: Satrio Arismunandar: Prilaku Korupsi Harus Dilawan Dengan Strategi Budaya
Jaksa Agung mengatakan integritas, intelektualitas, dan profesionalitas menjadi benteng untuk terhindar dari perbuatan tercela.
"Sebagai seorang penegak hukum. Sumpah dan janji yang baru saja saudara ucapkan hendaknya dapat saudara maknai dengan kesungguhan hati, sehingga sumpah dan janji tersebut dapat saudara penuhi dalam setiap pelaksanaan tugas," ujar Burhanuddin.
Menurutnya, setelah mengikuti PPPJ seluruh jaksa baru dituntut untuk mengembangkan kapasitas diri melalui pengalaman-pengalaman penugasan di lapangan.
Jaksa baru itu diingatkan untuk beradaptasi dan bersinergi dengan lingkungan kerja baru yang menjadi kunci kesuksesan.
Baca Juga: Kepolisian Dirikan Seribuan Pos Layanan Dilengkapi Vaksinasi
