Kasus Tewasnya Brigadir J: Hasil Ekshumasi Ditunggu Publik, Meredam Berbagai Spekulasi Liar

- 30 Juli 2022, 14:23 WIB
Kerabat memegang foto almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pemakaman kembali jenazah setelah autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu 27 Juli 2022.
Kerabat memegang foto almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pemakaman kembali jenazah setelah autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu 27 Juli 2022. /ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

INDOBALINEWS – Publik menunggu-nunggu pengungkapan hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J yang tewas di rumah dinas Kadiv Propam Polri belum lama ini.

Rencana Polri mengumumkan hasil autopsi ulang atau ekshumasi itu dinilai akan meredam berbagai spekulasi liar yang berkembang selama ini.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan menyambut baik rencana Polri mengumumkan hasil autopsi ulang tersebut.

Baca Juga: Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan di Bawah Jembatan Cau Belayu

Atas komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ini, tim kedokteran forensik sebaiknya mempercepat proses autopsi agar hasilnya bisa segera diumumkan untuk menghindari berbagai spekulasi berbagai pihak.

"Hasil autopsi perlu dijelaskan ke publik. Kita harapkan nanti tidak ada lagi keraguan. Tidak ada lagi kecurigaan dan tidak ada lagi berbagai spekulasi serta tudingan rekayasa hasil autopsi," katanya dikutip dari Antaranews, Sabtu 30 Juli 2022.

Kata dia hasil autopsi ulang seharusnya bisa dipercaya karena sudah melibatkan bukan hanya kedokteran kepolisian tapi juga didukung kedokteran forensik dari Universitas Indonesia dan TNI.

"Apapun hasil autopsi ulang ini nanti, bisa diterima semua pihak," kata dosen di Universitas Bhayangkara Jakarta ini.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Bali dan BKSDA Gagalkan Penyelundupan Penyu Hijau

Pakar hukum kepolisian ini mengatakan tidak mudah bagi Polri untuk menjelaskan kasus penembakan ini kepada meski tim investigasi sudah melakukan tugasnya secara independen dan profesional.

"Tapi kami percaya, dengan menyampaikan bukti dan fakta yang sesungguhnya kepada masyarakat, Insyaa Allah, masyarakat akan percaya terhadap penjelasan Polri," ujarnya.

Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menyebutkan hasil autopsi Brigadir J dapat dibuka ke publik apabila diperlukan.

Mahfud mengatakan aturan hukum saat ini tidak melarang hasil autopsi disampaikan kepada publik dan tidak ada aturan yang membatasi agar hasil autopsi hanya bisa dibuka di persidangan dan permintaan hakim saja.

Baca Juga: Curi Tabung Elpiji di 9 Lokasi Akhirnya Seorang Warga Denpasar Diciduk Polisi

“Pembukaan hasil autopsi ulang tersebut menjadi semakin penting karena publik maupun pihak keluarga meragukan hasil autopsi yang dilakukan terhadap jasad Brigadir J,” katanya Jumat lalu.

Dia mengatakan hasil autopsi bukan bagian dari rekam medis sehingga tidak menyalahi aturan Undang-Undang Kesehatan. Brigadir J tewas akibat penembakan di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli.

Polri membentuk tim khusus yang dipimpin Inspektur Pengawasan Umum Komjen Pol Agung Budi Maryoto untuk menangani peristiwa ini karena muncul polemik di publik tentang penanganan perkara.

Terkait pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J, pihak Komnas HAM siap meminta keterangan sejumlah pihak pekan depan.

Baca Juga: Sejal Awal 2022 Sudah 131 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

Mulai dari ART, sopir, hingga tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR terhadap rombongan Ferdy Sambo setelah tiba dari Magelang, Jawa Tengah.

Kendati begitu Komnas HAM belum ada rencana untuk memeriksa ketua RT setempat.

"Asisten rumah tangga, sopir, dan orang-orang yang memang membantu Ferdy Sambo di rumahnya,” tutur Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsa di Kantor Komnas HAM.

“Sementara Ketua RT belum akan diperiksa. Tetapi tenaga kesehatan yang waktu PCR itu akan dimintai keterangan," katanya seperti dikutip dari PMJNews.

Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM menyebut semua rombongan Irjen Ferdy Sambo yang tiba di Duren Tiga usai dari Magelang, Jawa Tengah, turut melakukan tes PCR, termasuk Brigadir J.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah