Banjir Besar Melanda Eropa, Jerman dan Belgia Terparah, 60 Warga Tewas

16 Juli 2021, 16:35 WIB
Banjir besar melanda Eropa dengan wilayah terparah di Jerman dan Belgia yang sedikitnya menelan korban 60 warga tewas. /Reuters/Wolfgang Rattay

INDOBALINEWS - Banjir besar melanda daratan Benua Eropa sehingga menjadikan jalan raya seperti aliran sungai yang meluap deras.

Banjir terparah tercatat di Jerman dan Belgia yang mengakibatkan sedikitnya 60 warga tewas.

Dikabarkan masih banyak korban belum ditemukan sehingga akan menambah daftar korban tewas dalam bencana alam terbesar tahun ini.

Baca Juga: Bencana Banjir Bandang, Tim SAR Perpanjang Pencarian Korban Hilang di Pulau Adonara

Kanselir Jerman Angela Merkel yang sedang berkunjung ke Washington, Kamis 15 Juli 2021 mengatakan jumlah korban keseluruhan belum dapat dipastikan.

Dia berjanji akan terus berusaha menemukan semua korban yang hilang.

Kementerian dalam negeri di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Jerman menghitung setidaknya korban tewas ada 30 orang.

Sementara itu negara bagian tetangga, Rhineland-Palatinate kemungkinan kematian di atas 19 jiwa.

Baca Juga: Kisah Heroik Soleman Ketua RT yang Selamatkan Warga Pulau Alor dari Banjir Bandang

Di antara desa-desa Jerman yang paling parah terdampak adalah Schuld, di mana rumah hancur dan puluhan orang masih hilang.

Operasi penyelamatan masih terhambat oleh jalan yang diblokir, pemutusan sambungan telepon, dan pemadaman internet.

“Malam ini seperti kegilaan,” ujar Karl-Heinz Grimm yang datang ke Schuld untuk membantu orang tuanya.

Dia belum pernah melihat Sungai Ahr meluap, mengalir deras, dan begitu mematikan.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Bandang Flores Capai 68 Orang, Polri Kerahkan Bantuan

“Kami belum pernah melihat bencana seperti itu. Ini benar-benar menghancurkan,” ujar gubernur negara bagian Rhineland -Palatinate.

Secara terpisah, dari Belgia dilaporkan sedikitnya delapan kematian. Di sana Sungai Vesdre meluap dan mengalirkan air ke jalan-jalan Pepinster, dekat Liege.

Di tempat ini operasi penyelamatan oleh pemadam kebakaran gagal karena perahu kecil yang juga ditumpangi tiga orang tua terbalik. Ketiganya kemudian menghilang.

Liege adalah sebuah kota yang berpenduduk 200.000 orang. Sungai Meuse juga meluap dan membuat orang yang tinggal di dekatnya untuk mengungsi untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Di Belanda, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima mengunjungi Kota Valkenburg di Belanda yang dilanda bencana pada hari Kamis malam untuk mendukung penduduk dan layanan darurat.

Banjir mengubah jalan utama menjadi semburan air berwarna coklat yang membanjir rumah dan berbagai tempat bisnis.

Pemerintah Belanda mengirim sekitar 70 tentara ke provinsi selatan Limburg sejak Rabu malam untuk membantu evakuasi dan pengisian karung pasir.

Tingkat kerusakan sepenuhnya masih belum jelas, dengan banyak desa terputus oleh banjir dan tanah longsor yang membuat jalan tidak dapat dilalui.

Video di banyak media sosial menunjukkan mobil-mobil yang di jalan-jalan dan rumah-rumah runtuh. Korban tewas baru dapat ditemukan setelah banjir surut.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula Von der Leyen berjanji untuk membantu.

“Pikiran saya bersama keluarga para korban banjir yang menghancurkan di Belgia, Jerman, LUksemburg, dan Belanda dan mereka yang kehilangan rumah,” tulis Ursula dalam akun Twitternya. *** (Nani Herawati)

 

Disclaimer:

Berita ini telah tayang di SeputarTangsel.com dengan judul Eropa Dilanda Banjir Besar, di Jerman dan Belgia Lebih dari 60 Orang Tewas.

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler