Parlemen Malaysia Akui Penanganan Covid-19  di Negaranya Terburuk di Dunia

5 September 2021, 06:58 WIB
Anggota parlemen Malaysia Lim Kit Siang yang juga pimpinan Partai Aksi Demokrat menyebut dari semua negara di kawasan Asia Tenggara, Malaysia memiliki angka tertinggi infeksi dan kasus kematian akibat wabah Covid-19. /Unsplash.com/mkjr_

INDOBALINEWS - Anggota parlemen Malaysia Lim Kit Siang mengakui negaranya terburuk dalam penanganan pandemi Covid-19.

Pimpinan Partai Aksi Demokrat (PAS) itu menyebut dari semua negara di kawasan Asia Tenggara, Malaysia memiliki angka tertinggi infeksi dan kasus kematian akibat wabah Covid-19.

"Dengan angka kematian sebanyak 8,42 per satu juta orang, kita sudah berada di posisi puncak," katanya seperti dikutip dari Malay Mail pada Sabtu, 4 September 2021.

Baca Juga: Palsukan Sertifikat Vaksin Covid-19, Oknum Tenaga Kesehatan di Lombok Timur Dipecat

Lim Kit Siang mengakui predikat tersebut menjadikan Malaysia dengan penanganan pandemi Covid-19  terburuk di dunia.

"Dengan angka total komulatif angka infeksi dan kematian saat ini, kita akan menembus angka 1,8 juta kasus Covid-19," jelasnya.

Menurut Lim Kit Siang buruknya respons negaranya untuk menanggulani Covid-19, tentu akan memecahkan angka dua juta untuk total kumulatif dengan catatan kematian 20.000 per satu juta orang.

"Padahal, Malaysia akan merayakan Hari Malaysia ke-58 pada 16 September 2021 mendatang,” ujarnya.

Baca Juga: Penilainan Penanganan Covid-19 di Jepang Semakin Menurun, PM Yoshihide Suga Berencana Akhiri Karir

Kata dia Menteri Kesehatan Khaery Jamaluddin yang baru menjabat sudah diingatkan vaksin saja tidak cukup dalam kondisi perang terhadap Covid-19.

"Kita sudah ingatkan Pemerintah Malaysia, untuk menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada lockdown total,"  tegas Lim Kit Siang.

Dia menyebut kalaupun membuka bisnis sesuai dengan tujuan live with Covid, alih-alih nol Covid dan sebagai gantinya menggunakan pembatasan yang ditargetkan.

"Ini bukan mencari-cari kesalahan,  tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19, sehingga memenangkan perang melawannya,” ujarnya.

Baca Juga: Ancaman Pembekuan Darah: Infeksi Covid-19 Hadirkan Risiko Lebih Tinggi daripada Vaksin

Data yang dirilis Our World in Data pada 1 September 2021 menunjukkan kinerja Menteri Kesehatan Malaysia sudah sangat buruk.

"Dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia, hanya dalam waktu 16 hari, sudah berhasil menurunkan angka infeksi dan kematian akibat Covid-19 ini," paparnya.

Saat ini, sambungnya,  jumlah angka harian corona Indonesia berada di rentang 5.000 sampai 8.000 kasus.

"Kita heran, dengan populasi yang begitu besar, Indonesia mampu mengurangi angka kasus Covid-19, dibandingkan dengan Malaysia," ungkapnya.

"Ini yang harus dijawab oleh Menteri Khaery Jamaluddin, Malaysia justru mengalami angka kenaikan kasus Covid-19," tambah Lim Kit Siang.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler