20 Tahun Serangan 11 September 2001: Sisakan Tanda Tanya dan Teori Konspirasi

11 September 2021, 19:00 WIB
Menara kembar World Trade Center runtuk akibat serangan teroris pada 11 September 2001. Kini setelah lewat dua dasa warsa tragedi itu masih menyisakan banyak tanda tanya dan memunculkan berbagai teori konspirasi. /REUTERS

INDOBALINEWS - Hari ini genap 20 tahun peristiwa serangan 11 September 2001 atau lebih dikenal dengan nine eleventh (9/11) attacks yang menewaskan nyaris tiga ribu jiwa.

Keterangan resmi menyebutkan Al Qaeda berada di balik serangan teror yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center di New York.

Dua dasa warsa berselang, tragedi itu masih menyisakan banyak pertanyaan, di antaranya adanya beberapa kejanggalan yang memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan konspirasi.

Baca Juga: Trending di Media Sosial, Ini Fakta dan Ragam Ucapan Hari Radio Nasional 2021

Dokumen rahasia hasil investigasi FBI juga masih tertutup rapat, kendati Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memerintahkan untuk membukanya ke publik.

Berikut beberapa teori konspirasi terkait serangan (9/11) yang mengemuka selama ini, dilansir Indobalinews dari Sputnik pada Sabtu, 11 September 2021.

Keterlibatan Pemerintah AS

Banyak pendukung konspirasi (9/11) percaya bahwa pemerintah AS sebetulnya telah mengetahui informasi rencana teror itu sebelumnya, bahkan turut berkontribusi di dalamnya.

Analisisnya adalah AS membutuhkan dasar alasan perang yang kuat untuk bisa menyerang Iraq dan Afghanistan.

Baca Juga: Trending di Media Sosial, Ini Fakta dan Ragam Ucapan Hari Radio Nasional 2021

Ditengarai North American Aerospace Defense Command atau komando pertahanan udara AS sengaja diperintahkan untuk membiarkan pesawat yang dibajak terbang menuju target, walaupun punya kemampuan untuk menghadang dan menembaknya.

Kementerian Luar Negeri AS Mengetahui Rencana Serangan (9/11)

Teori konspirasi lain menyatakan Kemenlu AS mengetahui rencana serangan (9/11) ini dan bahkan dimungkinkan turut terlibat.

Beberapa jam setelah kejadian (9/11), FBI menangkap warga negara Israel yang tengah merekam film gedung WTC yang terbakar, dan mereka tampak gembira bersenang-senang atas peristiwa itu.

Diketahui kemudian bahwa mereka ilegal masuk AS dan bekerja tanpa izin untuk perusahaan Urban Moving System yang ditengarai terkait dengan organisasi terorisme.

Baca Juga: Bikin 'Rusuh' di New York Times Square Bareng Istri, Denny Sumargo Tuai Pujian

Namun kemudian FBI menyatakan mereka tidak tahu-menahu atas serangan (9/11).

Peringatan intelijen juga telah disampaikan kepada AS oleh Prancis, Inggris, Israel, Rusia, Iran, Jerman dan negara-negara lainnya. Bahkan Taliban sendiri turut memberi peringatan kepada Washington.

Misteri Runtuhnya Gedung 7 WTC

Gedung 7 WTC lokasinya berjarak dengan gedung kembar WTC, dan tidak termasuk yang ditabrak pesawat. Tapi, gedung 7 WTC ini ikut runtuh.

Baca Juga: Jurgen Klopp Tuding Ide Gelar Piala Dunia Tiap Dua Tahun Hanya Pentingkan Uang

Penjelasan resmi terkait ambruknya gedung 7 WTC ini telah dibantah oleh The Architects & Engineers for 9/11 Truth (AE911T) yang berisi para ahli bangunan dan arsitek guna mencari kebenaran terkait tragedi 11 September 2001 itu dengan pendekatan ilmiah.

Menurut AE911T tidak mungkin besi baja bisa lumer oleh bahan bakar pesawat yang terbakar.

Namun investigasi resmi pemerintah AS The National Institut of Standars and Technology membantah pernyataan AE911T.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler