Joe Biden Hadiri Peringatan 20 Tahun Serangan Teror 11 September 2001

12 September 2021, 06:52 WIB
Postingan presiden AS Joe Biden mengenang tragedi 11 September2001. /Instagram/@mudamosparaamerica

INDOBALINEWS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri peringatan 20 tahun serangan teror 11 September 2001 atau yang lebih dikenal dengan nine eleventh (9/11) attacks.

Dua puluh tahun lalu dua pesawat yang dibajak menabrakkan pesawatnya ke gedung kembar World Trade Center di New York City hingga terjadi ledakan hebat, kebakaran, dan akhirnya runtuh berkeping-keping.

Pesawat yang lain ditabrakkan ke gedung Pentagon dekat Washington, DC, sedangkan pesawat keempat jatuh di di Shanksville, Pennsylvania.

Baca Juga: Buruh Peracik Ekstasi di Mataram, Ditangkap Polisi

Dikutip dari Sputnik, Minggu 12 September 2021, Jumlah korban yang meninggal dunia 2.977 orang dengan jumlah korban yang terluka mencapai hingga 25 ribu orang.

Serangan ini menjadikannya sebuah teror yang amat memilukan dalam sejarah. Al-Qaeda dituduh berada di belakang aksi teror ini, dengan 19 terorisnya yang juga tewas.

Tak sampai sebulan dari serangan teror ini, AS langsung bertindak cepat dengan menginvasi Afghanistan.

Invasi AS terhadap Afghanistan bertujuan membongkar seluruh jaringan al-Qaeda yang berada di Afghanistan dengan dukungan Taliban. Tak lama pemerintahan Taliban langsung jatuh, dan digantikan pemerintahan baru dukungan AS.

Baca Juga: Sebulan, 9.209 Orang yang Isoman di Bali Dipindah ke Isoter: Efektif Tekan Kasus Baru

Presiden AS saat itu George W. Bush mengumumkan perang melawan teror dengan seluruh jaringannya di dunia.

Bush mengancam kepada seluruh dunia dengan memberi dua opsi: bersama AS melawan teror atau berhadapan dengan AS.

Kebijakan Bush ini tentu menimbulkan konsekuensi politik yang rumit bagi negara-negara lain waktu itu dengan adanya dua opsi tersebut.

Tercatat AS menduduki Afghanistan selama 20 tahun dan akhirnya berakhir pada 31 Agustus yang lalu. Kini Taliban menguasai kembali Afghanistan dan telah mengumumkan pemerintahan barunya.

Baca Juga: Trending di Media Sosial, Ini Fakta dan Ragam Ucapan Hari Radio Nasional 2021

Tak lama setelah berhasil menduduki Afghanistan, AS menyerang negara Irak pada tahun 2003. Akibat invasi AS tersebut pemerintahan Saddam Hussein langsung jatuh, selanjutnya Saddam Hussein dihukum mati di tiang gantungan oleh pengadilan Irak pada 30 Desember 2006.

George W. Bush mengatakan AS menginvasi Irak dengan alasan untuk melucuti senjata pemusnah massal yang dimiliki Irak. Namun diketahui di kemudian hari hingga kini alasan tersebut tidak pernah terbukti.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler