Lockdown di Australia Selatan Akibat Ditemukan 23 Kasus Covid-19

19 November 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 /PIXABAY/Queven

INDOBALINEWS - Lockdown diberlakukan kembali di Australia. Kali ini adalah Australia Selatan. 

Langkah tersebut diambil pemerintah setempat.  Setelah ditemukan 23 kasus dalam  Cluster Parafield yang dikonfirmasi pada hari Rabu (18/11) kemarin.  

Kepala Kesehatan Masyarakat Nicola Spurrier mengatakan, sangat penting bertindak cepat untuk menghentikan rantai penularan.

Baca Juga: Jerinx, Dapat Kunjungan Anji Sebelum Sidang Putusan Kasusnya

Sejumlah lokasi di wilayah Adelaide menjadi perhatian utama, terutama bar, pizza, dimana seorang pekerja dinyatakan positif. 

Dua sekolah di pinggiran utara, sebuah rumah sakit, dan pusat renang juga menjadi bagian dari perhatian pemerintah.

Warga yang mengunjungi tempat-tempat tersebut, telah diminta untuk mengkarantina dan menjalani tes.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 di Indonesia Siap Mulai Akhir November 2020 Setelah Masuk Daftar WHO

Hampir 40 lokasi lainnya yang selalu dikunjungi warga. Dimana lokasi-lokasi tersebut dikonfirmasi terdapat kasus COVID-19. 

Pemerintah minta kepada mereka untuk memantau kesehatan diri mereka sendiri. Bila terdapat gejala dan sakit, maka disarankan untuk menjalani tes.

Warga Australia Selatan tersebut, harus menjalani masa karantina selama enam hari. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai cluster Covid-19. 

Baca Juga: Positif, Hasil Swab PCR Lurah Petamburan Lokasi Kerumunan Massa di Rumah Habib Rizieq

Pemerintah mengatakan, karantina pada sebagian besar aktivitas warga. Diharapkan mengurangi risiko penyebaran virus lebih lanjut.

Hal ini juga dapat mencegah penutupan dengan gaya Victoria yang lebih lama.

“Kami perlu memutus mata rantai ini. Kami berada pada titik kritis, ”kata Perdana Menteri Australia, Steven Marshall.

Mulai Kamis semua sekolah ditutup. Universitas, pub, kafe, toko ritel, pujasera, dan gerai makanan take away. 

Baca Juga: Laporkan Pelanggaran Pilkada 2020 Langsung ke Bawaslu, Ini Caranya!

Perjalanan antar wilayah pun dilarang dan pusat perawatan lansia atau panti jompo diisolasi. Pabrik dan industri konstruksi  telah dihentikan.

Acara pernikahan dan pemakaman dilarang. Olahraga luar ruangan dan pusat olahraga hal yang dilarang juga. 

Pemerintah memberi batasan kepada warga untuk luar rumah. Dan menggunakan masker adalah hal wajib. 

Baca Juga: 182 Konten Internet Melanggar Aturan Pilkada, Ditemukan Bawaslu dan Wajib di “Take Down”

Seperti, warga yang bukan pekerja esensial hanya akan diizinkan meninggalkan rumah sekali setiap hari untuk membeli bahan makanan. Atau untuk menjalani tes COVID-19 atau perawatan medis lainnya.

Sektor bisnis turut mendukung lockdown ini, walaupun itu bisa menghancurkan ekonomi negara, seperti yang dilansir indobalinews dari 7news.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Scott Morrison menggambarkannya sebagai strategi "preemptive and temporary" untuk menjaga keamanan warga Australia Selatan.

"Ini adalah tindakan pencegahan dan bersifat sementara dengan batasan waktu yang jelas," katanya.

Baca Juga: Pasar Kopi di China Menjanjikan, McDonald Investasikan Rp5,3 Triliun Kembangkan McCafe

Semua akan baik-baik saja. Nantinya setelah lockdown pertama ini, akan dilanjut dengan lockdown selama delapan hari. Tetapi pembatasan yang akan berlaku tersebut tidak terlalu ketat.(DS)(***)



Editor: Rudolf

Sumber: 7news.com.au

Tags

Terkini

Terpopuler