Keluarga Terjangkit Covid-19, Mahathir Mohamad Risau Penanganan Pasien di Rumah Sakit

- 22 Januari 2021, 15:22 WIB
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad. /Instagram @chedetofficial

INDOBALINEWS - Ketersediaan tempat karantina atau isolasi di rumah sakit yang memadai menjadi salah satu faktor penting untuk menekan penyebaran pandemi virus covid-19. Hal ini juga yang jadi perhatian mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Baca Juga: Sah Jadi Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo Langsung Tancap Gas

Lewat blognya, Jumat 22 Januari 2021, mantan perdana menteri Malaysia yang juga pendiri Partai Perjuang, Mahathir Mohamad ini mengatakan tempat karantina hendaklah sesuai.

"Dari gambar yang diperoleh, tempat tidur-tempat tidur terlalu dekat dan apabila ada lawatan pejabat, pasien akan berkumpul. Ini akan menyebabkan penularan merebak," kata Mahathir yang dikutip oleh indobalinews.com dari Antaranews.com.

Baca Juga: Pembunuh WNA Slovakia di Bali Ternyata Mantan Pacar Yang Marah Diusir Pakai Sapu

Sesungguhnya, ujar Mahathir, ada banyak cara dan tindakan yang bisa mengurangi jumlah penularan.

"Diharap dokter-dokter pakar dapat berbincang dengan pegawai pemerintah. Pengabdian Dirjen Kesehatan amat dihargai. Tetapi wabah ini agak terlalu besar untuk ditangani oleh seorang saja," katanya.

Baca Juga: Waspada Peningkatan Multi Risiko Bencana Januari - Maret 2021

Ia juga mengungkapkan bahwa salah seorang dari keluarganya terjangkit pandemi COVID-19.

"Baru-baru ini seorang dari keluarga saya dijangkiti COVID-19. Dia tidak dapat dimasukkan ke rumah sakit karena tidak parah. Sebaliknya dia diarahkan karantina di rumahnya," imbuhnya.

Baca Juga: Mia Pramugari Sriwijaya Air Dimakamkan Tepat Ditanggal Janjinya Pulang Ke Bali Untuk Cuti

Tetapi saat di rumah, ujar Mahathir, keadaannya menjadi parah sehingga tidak dapat bernapas maka dia pun dimasukkan ke rumah sakit.

"Masalahnya saat dia berada di rumah, penyakitnya menular kepada anggota di rumah. Saya percaya ia tidak dapat masuk rumah sakit lebih karena jumlah yang terjangkit terlalu banyak. Tiap hari 4.000 tertular," katanya.

Baca Juga: 2 Bule Amerika Dideportasi Salahgunakan Visa Kunjungan, Sebut Bali Ramah LGBT

Namun demikian jika dia berada di rumah, ujar dia, anggota keluarga akan tertular sehingga lebih banyak yang terjangkit padahal sepatutnya mereka dimasukkan ke dalam karantina terpisah dari keluarga.

"Jika setelah sekian lama pasien mungkin sembuh atau perlu dirawat dalam rumah sakit. Setelah didapati tidak ada penularan maka bolehlah kembali ke rumah," katanya.(***)

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah