"Ada saat di mana aku bisa lewati para milisi Taliban dan berjalan secepat yang aku bisa. Lantas mereka mulai menembaki ke arah kanan kakiku sambil teriak minta aku untuk kembali. Harapan apa lagi yang masih kupunya?," lirihnya.
Sampai-sampai suaminya memohon kepada Taliban untuk mengizinkan Nasria bisa tinggalkan negeri itu walau tanpa dirinya. Namun Nasria menolak meninggalkan Afghanistan tanpa suaminya.
"Anakku bakal butuh figur seorang ayah, dan aku sendiri butuh pendamping suamiku sendiri," kata Nasria yang lagi hamil.***