Moskow dan Ukraina Masih Tegang, Bitcoin Terpukul Sementara Yen Menguat

- 18 Februari 2022, 12:03 WIB
Ilustrasi Bitcoin.
Ilustrasi Bitcoin. /pixabay/tamimtaban

Sementara itu baku tembak pada Kamis 17 Februari 2022 dini hari antara pasukan Kyiv dan separatis pro-Rusia, yang telah berperang selama bertahun-tahun dan di mana gencatan senjata dilanggar secara berkala, telah memperbarui ketakutan Barat akan invasi Rusia yang akan segera terjadi.

Baca Juga: Anggap Kliennya Tak Bersalah, Sri Dharen Harapkan Keadilan untuk Dilshod Alimov

 

Di ujung lain dari spektrum risiko, bitcoin diperdagangkan sekitar 40.500 dolar AS, sekitar level terendah dua minggu, setelah jatuh pada Kamis (17/2/2022) malam membuatnya turun 7,6 persen pada hari itu.

"Kripto telah menunjukkan kepada kita sekali lagi bahwa ia adalah aset berisiko beta tinggi, dan memiliki tampilan gelap yang menyeramkan yang dapat berubah menjadi sesuatu yang jelek," kata Chris Weston, kepala penelitian di pialang Pepperstone yang berbasis di Melbourne dalam surel pagi.

Euro melanjutkan minggu perdagangan berombak berdasarkan berita utama Ukraina dan berada di 1,1360 dolar AS, sementara pound berada di 1,3609 dolar AS didukung oleh pasar yang bertaruh pada pengetatan moneter lebih lanjut dari bank sentral Inggris (BOE).

Baca Juga: Pesawat Singapore Airlines Kembali Mendarat Mulus di Bandara Ngurah Rai Bali Disambut Water Salute 

Kebijakan bank sentral juga merupakan faktor dalam yen, setelah BOJ minggu ini menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah 10 tahun dalam jumlah tak terbatas guna menggarisbawahi tekadnya untuk menahan biaya pinjaman domestik. ***

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah