INDOBALINEWS - Vaksin Covid-19 buatan Rusia yang dikembangkan oleh Moscow’s Gamaleya Institute, dan juga dari Tiongkok buatan perusahaan Farmasi CanSino Biologics Inc. diungkap oleh peneliti dapat meningkatkan resiko penularan HIV.
Kedua negara tersebut menjadi bagian dari dunia yang sedang berupaya menciptakan vaksin Covid-19 yang diharapkan efektif dan sempurna menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus korona.
Tahap uji coba pada pasien covid-19 tengah dilakukan oleh kedua negara pembuat vaksin tersebut. Di mana Rusia dan Tiongkok merupakan negara yang paling pesat dalam proses pengembangan vaksin Covid-19 dibandingkan negara lainnya.
Baca Juga: Terdampak Covid-19, Pegrajin Gitar Ukir di Gianyar Alami Penururan Omzet Secara Drastis
Seperti yang dilansir oleh indobalinews dari portal surabaya yang bersumber dari Reuters, mengungkap banyak ahli yang menganggap langkah kedua negara ini terlalu prematur dan memiliki banyak kelemahan, atas vaksin yang sudah diluncurkan ke publik beberapa waktu lalu.
Salah satunya adalah Zhou Xing dari Universitas McMaster Kanada, mengatakan bahwa vaksin 6185 HK yang dikembangkan dari vaksin Adenovirus type 5 (Ad5) tidak akan terlalu mempan untuk pasien.
Baca Juga: Pecahkan Rekor, Tahun 2020 YouTube Hapus Video Sebanyak 11,4 Juta
Hal itu dikatakannya karena vaksin tersebut sudah banyak digunakan pada masyarakat di seluruh dunia sehingga membuat mereka cenderung kebal terhadap efek vaksin tersebut.
“Saya rasa mereka yang akan mendapatkan dampak bagus dari vaksin ini adalah orang yang belum memiliki antibodi untuk vaksin (Ad5),” ujar Xing.
Selain itu Xing juga khawatir bahwa vaksin dari CanSino ataupun Gamaleya institut bisa menyebabkan demam tinggi pada seseorang jika kembali dimodifikasi.