Presiden Zelensky Inginkan Reformasi Hak Veto Dewan Keamanan PBB

- 21 September 2023, 11:13 WIB
Presiden Zelensky.
Presiden Zelensky. // unian.info

INDOBALINEWS – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berbicara pada podium Sidang Majelis Umum PBB pada tanggal 20 September 2023 di ruangan Dewan Keamanan PBB. Zelensky meminta perluasan Dewan Keamanan PBB dan reformasi terhadap hak veto untuk anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Pemimpin dunia dan Menteri Luar Negeri berbagai negara menghadiri Sidang Majelis Umum tahunan PBB. Majelis Umum PBB merupakan suatu organisasi yang memiliki fungsi utama dalam pertimbangan, pembuatan kebijakan dan perwakilan anggota PBB.

Fokus dari pertemuan tersebut adalah untuk menegakan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui multilateralisme yang efektif, khususnya dalam konteks perang ukraina yang telah memasuki 20 bulan.

Baca Juga: Kasus AdaKami: Viral Nasabah Bunuh Diri Akibat Teror Debt Collector, Hingga OJK Turun Tangan

Piagam PBB merupakan dokumen pembentukan PBB dan berisi prisip-prinsip hubungan internasional, termasuk kesetaraan kedaulatan negara dan larangan untuk menggunakan kekerasan dalam hubungan internasional. Hal ini menjadikan Piagam PBB sebagai standar dan rujukan negara dalam melaksanakan hubungan internasional mereka.

“Kita harus mengakui bahwa PBB menemui jalan buntu terkait masalah agresi. Umat manusia tidak lagi meletakan harapannya pada PBB dalam hal pertahanan wilayah kedaulatan negara,” ungkap Zelensky pada Sidang Umum PBB dilansir dari web resmi www.un.org.

Baca Juga: Liga Champions: Bayern Munchen Menang atas Manchester United 4-3, Langsung Pimpin Klasemen

Presiden Ukraina tersebut juga mengungkapkan keyakinannya bahwa piagam PBB dapat bekerja secara efektif untuk menjaga perdamaian dan keamanan global. Dia mengatakan, agar hal tersebut dapat tercapai, diskusi panjang tentang reformasi PBB harus diterjemahkan menjadi proses reformasi yang dapat dijalankan.

Terkait reformasi tersebut, Zelensky menyampaikan bahwa hal ini tidak hanya masalah representasi pada Dewan Keamanan. Dia menyampaikan bahwa penggunaan hak veto merupakan suatu hal yang memerlukan reformasi.

Baca Juga: Bule Inggris yang Viral Tampar dan Dorong Polisi Ditangkap, Tak Bawa SIM dan STNK

Presiden Ukraina tersebut menyampaikan bahwa hak veto “tidak boleh melayani mereka yang terobsesi dengan kebencian dan perang”, serta Sidang Umum, yang terdiri dari seluruh anggota PBB, “harus diberikan kekuatan untuk mengatasi veto”.

Pada saat ini, ada 15 negara yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Lima diantaranya – Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat – merupakan anggota tetap yang mempunyai hak veto terhadap resolusi atau keputusan apapun. Sepuluh anggota tidak tetap dipilih dengan masa keanggotaan selama dua tahun.

Baca Juga: Viral, Aksi Brutal Pemain Futsal Kab. Malang Tendang Kepala Lawan Saat Selebrasi Sujud di Porprov Jatim 2023

Zelensky mengatakan dia menyambut baik usulan untuk memperluas Dewan Keamanan agar merefleksikan kenyataan pada saat ini. Dia menyampaikan bahwa Ukraina menganggap situasi saat ini tidak adil ketika miliaran manusia tidak mendapatkan representasi tetap pada Dewan Keamanan PBB.***
Sumber: www.un.org

Editor: Shira Ade

Sumber: un.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x