Rumah Sakit Terbesar di Gaza 'Tidak Berfungsi' di Tengah Serangan Israel

- 13 November 2023, 10:28 WIB
Suasana setelah ledakan di rumah sakit di Gaza dilaporkan 500 orang tewas akibat ledakan ini
Suasana setelah ledakan di rumah sakit di Gaza dilaporkan 500 orang tewas akibat ledakan ini /Dok. Tangkapan layar video Reuters/

Tedros bergabung dengan para pejabat tinggi PBB lainnya yang menyerukan gencatan senjata segera.

“Dunia tidak bisa tinggal diam sementara rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan,” katanya.

Israel mengatakan pihaknya berusaha membebaskan lebih dari 200 sandera yang disandera oleh militan Hamas pada 7 Oktober dan mengatakan rumah sakit harus dievakuasi.

Uni Eropa mengecam Hamas karena menggunakan “rumah sakit dan warga sipil sebagai tameng hidup” di Gaza, dan juga mendesak Israel untuk menunjukkan “penahanan diri maksimal” untuk melindungi warga sipil.

Baca Juga: LPS: Peran dan Fungsinya Bermetamorfosis guna Jaga Stabilitas Keuangan Nasional

“Permusuhan ini sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang mengerikan pada warga sipil dan staf medis,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada hari Minggu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama blok 27 negara tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Hamas menggunakan rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya untuk menampung pejuang dan senjata, yang menurutnya merupakan pelanggaran hukum perang.

“Amerika Serikat tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit di mana orang-orang yang tidak bersalah, pasien yang menerima perawatan medis, terjebak dalam baku tembak dan kami telah melakukan konsultasi aktif dengan Angkatan Pertahanan Israel mengenai hal ini,” kata Sullivan kepada CBS News.

Baca Juga: Harap Tenang, Ada Victor Mansaray, PSM Makassar Kini Bisa Bersaing di Papan Atas Klasemen Liga 1

Israel menyatakan perang terhadap Hamas lebih dari sebulan yang lalu setelah para militan mengamuk di Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut para pejabat Israel.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah