Rumah Sakit Terbesar di Gaza 'Tidak Berfungsi' di Tengah Serangan Israel

- 13 November 2023, 10:28 WIB
Suasana setelah ledakan di rumah sakit di Gaza dilaporkan 500 orang tewas akibat ledakan ini
Suasana setelah ledakan di rumah sakit di Gaza dilaporkan 500 orang tewas akibat ledakan ini /Dok. Tangkapan layar video Reuters/

 

INDOBALINEWS -  Rumah sakit terbesar di Gaza tidak lagi berfungsi dan jumlah pasien yang meninggal terus meningkat, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu 12 November 2023 ketika serangan Israel terus berlanjut di wilayah Hamas.

Menurut staf medis setempat, rumah sakit di wilayah utara wilayah Palestina, termasuk kompleks al-Shifa, diblokade oleh pasukan Israel dan hampir tidak mampu merawat mereka yang berada di dalamnya.

"Dengan tiga bayi baru lahir meninggal di Shifa dan lebih banyak lagi yang berisiko mengalami pemadaman listrik di tengah pertempuran sengit di dekatnya," Ujar sumber staf medis dilansir dari Reuters Senin 13 November 2023.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae Yong Target Timnas Indonesia Raih Poin di Kandang Irak

Israel mengatakan pihaknya sedang menyasar militan Hamas Palestina yang melancarkan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober, dan mengatakan kelompok tersebut memiliki pusat komando di bawah dan dekat rumah sakit.

WHO berhasil berbicara dengan para profesional kesehatan di Al Shifa, yang menggambarkan situasi yang "mengerikan dan berbahaya" dengan tembakan dan pemboman yang terus-menerus memperburuk keadaan yang sudah kritis, kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tragisnya, jumlah kematian pasien meningkat secara signifikan, katanya dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, seraya menambahkan bahwa Shifa sudah tidak berfungsi sebagai rumah sakit lagi.

Baca Juga: Israel Cari Dukungan, Pendemo Mahasiswa Dibayar Rp3,9 Juta untuk Penuhi Jalan di Washington DC

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x