Israel Tuduh Hamas Eksekusi Tentaranya dan Sandera Warga Negara Asing di Rumah Sakit Al Shifa

- 20 November 2023, 09:51 WIB
Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel berbaring di lantai di Rumah Sakit Indonesia setelah Rumah Sakit al-Shifa ditutup di tengah serangan darat Israel, di Jalur Gaza utara pada 16 November 2023.
Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel berbaring di lantai di Rumah Sakit Indonesia setelah Rumah Sakit al-Shifa ditutup di tengah serangan darat Israel, di Jalur Gaza utara pada 16 November 2023. /Reuters/ FadiAlwhidi/

INDOBALINEWS- Israel menuduh Hamas telah mengesekusi seorang tentarangnya di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza pada Minggu 19 November 2023 dan menyandera 2 warga negara asing di kompleks rumah sakit Al Shifa yang menjadi pusat serangan yang telah berlangsung selama 6 pekan 

Rumah Sakit Al Shifa, yang pernah menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu pengungsi perang Palestina, telah mengevakuasi pasien dan staf sejak pasukan Israel menyerbu lokasi karena Israel beralsan akan membasmi fasilitas militer Hamas yang tersembunyi di dalam rumah sakit.

Israel juga mencari sekitar 240 orang yang diculik Hamas ke Gaza setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober yang memicu perang Gaza.

Baca Juga: Kabar Persija Jakarta: Thomas Doll Puji Mentalitas Gustavo Almeida, Sebut Pemain Brasil Mudah Berbaur

Salah satunya adalah seorang tentara Israel berusia 19 tahun yang tengah menjalani wajib militer bernama Noa Marciano, yang jenazahnya ditemukan di dekat Shifa minggu lalu. Hamas mengatakan dia tewas dalam serangan udara Israel dan mengeluarkan video yang menunjukkan mayatnya, tanpa tanda kecuali luka di kepala.

Militer Israel mengatakan pemeriksaan forensik menemukan dia menderita luka yang tidak mengancam jiwa akibat serangan tersebut.

“Menurut informasi intelijen – informasi intelijen yang kuat, Noa dibawa oleh teroris Hamas di dalam tembok rumah sakit Shifa. Di sana, dia dibunuh oleh teroris Hamas,” kata kepala juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari dilansir dari Reuters Senin 20 November 2023.

Baca Juga: Kecelakaan Maut: Minibus Elf Ditabrak KA Probowangi di Lumajang Jawa TImur 11 Tewas

Tak Ada Penjelasan

Dalam siaran TV Hagari mengatakan orang-orang bersenjata Hamas juga membawa seorang warga Nepal dan seorang warga Thailand, di antara pekerja asing yang ditangkap dalam penggerebekan 7 Oktober 2023 lalu, ke Shifa. Dia tidak menyebutkan nama kedua sandera tersebut.

Video CCTV yang disiarkan oleh Hagari menunjukkan sekelompok pria menggiring seseorang ke rumah sakit, yang mengejutkan staf medis. Video kedua menunjukkan seorang pria terluka di brankar. Pria lain di dekatnya, berpakaian sipil, membawa senapan serbu.

Hamas tidak segera mengomentari pernyataan Hagari. Kelompok Islam Palestina, yang menguasai Gaza, sebelumnya mengatakan mereka membawa beberapa sandera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Kanim Ngurah Rai Gandeng Stakeholder Bandara guna Perkuat Sterilisasi Area Imigrasi

Secara terpisah pada hari Minggu, militer Israel mengeluarkan video penampakan sebuah terowongan, sepanjang 55 meter dan digali oleh warga Palestina sedalam 10 meter di bawah kompleks Shifa.

Meski mengakui bahwa mereka memiliki jaringan terowongan rahasia, bunker, dan lubang akses sepanjang ratusan kilometer di seluruh wilayah kantong Palestina, Hamas membantah bahwa terowongan tersebut terletak di infrastruktur sipil seperti rumah sakit.

Video tersebut menunjukkan sebuah lorong sempit dengan atap beton melengkung, berakhir di tempat yang oleh militer, dalam sebuah pernyataan, digambarkan sebagai pintu anti ledakan.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi Dipanggil KPK Terseret Kasus Wali Kota Bima

Pernyataan itu tidak menyebutkan apa yang mungkin terjadi di luar pintu tersebut. Terowongan itu dapat diakses melalui sebuah lubang yang ditemukan di sebuah gudang di dalam kompleks Shifa yang berisi amunisi, katanya. Video kedua menunjukkan lubang di luar ruangan di kompleks tersebut.

Mounir El Barsh, direktur kementerian kesehatan Gaza, menolak pernyataan Israel tentang terowongan itu dan menyebutnya sebagai "kebohongan murni".

“Mereka sudah berada di rumah sakit selama delapan hari ini namun mereka belum menemukan apa pun,” katanya kepada televisi Al Jazeera.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah