Kelaparan Massal Terjadi di Gaza, Warga Harus Mengemis untuk Dapatkan Roti

- 15 Desember 2023, 10:17 WIB
Anak-anak Palestina membawa panci saat mereka antre untuk menerima makanan dari dapur amal di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada tanggal 14 Desember 2023. Hal ini terjadi di tengah kekurangan pasokan makanan akibat berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas.
Anak-anak Palestina membawa panci saat mereka antre untuk menerima makanan dari dapur amal di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada tanggal 14 Desember 2023. Hal ini terjadi di tengah kekurangan pasokan makanan akibat berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas. /REUTERS/Saleh Salem/

"Bantuan? Bantuan apa? Kami mendengarnya namun tidak melihatnya," ujarnya.

"Dulu saya punya rumah besar, dua lemari es berisi makanan, listrik, dan air mineral. Setelah dua bulan perang ini, saya mengemis untuk sepotong roti," ungkapnya melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Solusi untuk Kulit Berjerawat, ERHA Hadirkan Exclusive Launch Acneact Trial Kit di Shopee

"Ini adalah perang kelaparan. Mereka (Israel) memaksa kami keluar dari rumah kami, mereka menghancurkan rumah dan bisnis kami dan mendorong kami ke selatan di mana kami bisa mati karena bom mereka atau mati kelaparan," lanjutnya.

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Kamis menyatakan bahwa orang-orang yang kelaparan menghentikan truk bantuan untuk mengambil makanan dan langsung memakannya.

Di Gaza utara, yang terdampak serangan militer Israel antara 7 Oktober dan awal gencatan senjata pada 24 November, pertempuran sengit kembali terjadi dan hampir tidak ada bantuan yang masuk sejak gencatan senjata berakhir pada 1 Desember.

Baca Juga: Mau Lokasi Tenang untuk Meditasi atau Yoga? Silahkan ke Bali Ada Pulau Khusus untuk Itu di ITDC Nusa Dua

Youssef Fares, seorang jurnalis dari Jabalia di utara, mengatakan barang-barang kebutuhan pokok seperti tepung sekarang sangat sulit ditemukan sehingga harganya naik 50 hingga 100 kali lipat dibandingkan sebelum perang.

"Pagi ini saya pergi mencari sepotong roti dan tidak menemukannya. Yang tersisa di pasar hanyalah permen untuk anak-anak dan beberapa kaleng kacang-kacangan, yang harganya sudah naik 50 kali lipat," tulisnya dalam sebuah unggahan harian di Facebook.

"Saya melihat seseorang menyembelih seekor keledai untuk diberikan kepada ratusan anggota keluarganya," katanya, menambahkan.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah