Perang Gaza Berlanjut, Korban Tewas Warga Sipil Bertambah Terus

- 27 Desember 2023, 08:43 WIB
Ratusan mayat warga sipil Gaza yang dibantai oleh tentara Zionis Israel.
Ratusan mayat warga sipil Gaza yang dibantai oleh tentara Zionis Israel. /Hamdani/Reuters

 

INDOBALINEWS - Perang Gaza antara Israel dan Hamas terus berlanjut dan Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas meskipun ada seruan global untuk melakukan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung selama 11 minggu tersebut.

Bahkan seorang panglima militer Israel bertekad bulat untuk terus melakukan penyerangan dan skeptis akan ada solusi terbaik selain terus menyerang hingga mereka bisa membngkar apa yang mereka sebut sebagai organisasi teroris Hamas.

Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengatakan kepada wartawan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Selasa dari perbatasan Gaza bahwa perang akan berlangsung “selama berbulan-bulan”.

Baca Juga: Liga 1 Libur Panjang, Rahmad Darmawan Berharap Pemain Barito Putera Mampu Jaga Kebugaran Fisik

“Tidak ada solusi ajaib, tidak ada jalan pintas dalam membongkar organisasi teroris, yang ada hanyalah perjuangan yang gigih dan penuh tekad. Kami juga akan menghubungi kepemimpinan Hamas, apakah itu memerlukan waktu seminggu atau berbulan-bulan," ujar Kepala Staf Israel Herzi Halevi kepada wartawan dilansir dari Reuters Rabu 27 Desember 2023.

Tindakan Israel meningkat menjelang Natal, khususnya di wilayah tengah di selatan jalur air musiman yang membagi dua Jalur Gaza. Tentara Israel memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah tersebut, meskipun banyak yang mengatakan tidak ada lagi tempat yang aman untuk dituju.

“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pemboman di Gaza Tengah oleh pasukan Israel, yang telah merenggut lebih dari 100 nyawa warga Palestina sejak Malam Natal,” kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Seif Magango pada hari Selasa 26 Desember 2023.

Baca Juga: Update Covid: 2 Pria di Batam Terkonfirmasi Positif Covid Omicron JN.1 Meninggal Dunia

“Pasukan Israel harus mengambil semua tindakan yang ada untuk melindungi warga sipil. Peringatan dan perintah evakuasi tidak membebaskan mereka dari seluruh kewajiban hukum kemanusiaan internasional," demikian pernyataan PBB.

Sejak Hamas yang diklaim telah membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang pada 7 Oktober, yang merupakan hari paling mematikan dalam sejarah Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merespons dengan serangan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.

Sementara Otoritas kesehatan Palestina mengatakan hampir 21.000 orang tewas dalam serangan Israel, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Hampir seluruh penduduk di wilayah kantong yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu telah diusir dari rumah mereka, berkali-kali.

Baca Juga: Cara Asik Mencuci Baju dan Trik agar Tidak Perlu Menyetrika Baju Kaos Tinggalin Cara Lama Deh, Coba Ini!

Belum lama pihak berwenang Gaza menguburkan 80 warga Palestina tak dikenal pada hari Selasa 26 Desember 2023 yang jenazahnya diserahkan oleh Israel melalui perbatasan Kerem Shalom, kata kementerian kesehatan.

Menurut Wakaf Islam, atau kementerian agama, jenazah dikumpulkan dari bagian utara Jalur Gaza. Mereka dikuburkan di selokan panjang di pemakaman Rafah di selatan.

“Foto diambil untuk mengidentifikasi mereka nanti,” kata seorang perwakilan Wakaf Islam Gaza saat penguburan.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: 3 Striker Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United, Siapa Bakal jadi Korban?

Israel mengatakan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil, dan menyalahkan Hamas karena membahayakan mereka dengan beroperasi di antara mereka.

Namun hal ini dibantah oleh Hamas, sementara sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, mengatakan negaranya harus berbuat lebih banyak untuk mengurangi kematian warga sipil akibat apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai “pengeboman tanpa pandang bulu”.

Baca Juga: Leo Evaluasi Diri! Virgo Ubah Gaya Hidup, Bagaimana Cancer? Cek Ramalan Asmara Zodiak, Selasa 26 Desember 2023

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah