Baca Juga: China Nyatakan Siap Perangi Seluruh Negara Asean dan Kapalnya Berhak Masuk Laut Natuna
Pengayaan uranium menjadi poin penting hubungan Arab Saudi dengan AS. Terutama setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 2018 mengatakan, “Kerajaan muslim Sunni itu akan mengembangkan senjata nuklir, jika saingan regional Iran yang mayoritas muslim Syiah melakukannya.”
Arab Saudi mendukung Presiden Donald Trump memberikan ‘tekanan maksimum’ terhadap Iran setelah mundur dari pakta nuklir 2015 yang mengekang program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Baca Juga: China Siap Serang India Dengan Teknologinya, Secara Terus Menerus
Arab Saudi pun menjadi sorotan, terutama kurangnya transparansi setelah menghindar dari inspeksi karena perjanjian dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 2005.
Sebagian besar cadangan uranium Arab Saudi tampaknya dekat dengan lokasi yang dipilih kota Neom. Lokasi yang rencananya menjadi inti dari proyek Visi 2030 Bin Salman untuk diversifikasi sumber dollar selain minyak.(***)