INDOBALINEWS - Sholat, bagi setiap pemeluk muslim di dunia adalah suatu keharusan (wajib). Kewajiban itu, ternyata memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dari unsur-unsur penciptaan tubuh manusia.
Mulai dari pendengaran adzan (sebagai tanda masuk nya waktu sholat) yang terhubung dengan hati nurani sebagai sumber munculnya niat, bersuci (berwudhu) sampai waktu dimulainya gerakan sholat, adalah selaras dengan suhu dan udara yang ada di alam sekitar.
Kalau kita menyadari, seperti yang dirangkum dari Al Shiroj Alidrus dan TGH HUDA (Hanya Untuk Dakwah Agama), sholat dengan jumlah rakaat yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula, memiliki manfaat yang luar biasa terhadap tubuh manusia.
Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Mau Menang Lawan Borneo FC? David da Silva Bilang Wajib Siapkan Ini
Kita ambil contoh waktu sholat subuh yang memiliki rakaat (istilah jumlah rujuk dalam sholat) 2 saja, itu artinya selain memiliki waktu yang paling singkat, juga mengingatkan kita, bahwa istirahat tubuh sudah dicukupkan.
Selain itu, walaupun hanya memiliki dua rakaat, juga kesesuaian alam sekitar, termasuk udara, ketika dihirup dalam gerakan sholat tersebut, adalah waktu yang maksimal sebagai bekal untuk memulai aktifitas kehidupan sampai waktu istirahat berikutnya.
Suka tidak suka, sadar dan tidak, aktifitas kehidupan manusia yang lain, memunculkan polusi udara sekitar. Nah, bekal udara dan gerakan sholat waktu subuh itulah yang menjadi penetrasi setiap polusi akibat aktifitas manusia tersebut.
Kalau mau jujur, sekali lagi seperti yang dirangkum dari beberapa penelitian, manusia yang selalu tepat waktu dalam menjalankan sholat, lebih sehat, dan bahkan jarang sakit daripada orang yang melaksanakan sholat tidak tepat waktu.