Network
INDOBALINEWS - Jelang Bulan Ramadhan biasanya menjadi waktu yang pas untuk introspeksi diri termasuk menghindari hal hal yang tak baik seperti ghbah dan namimah.
'Nammam' atau biasa disebut pelaku 'namimah' adalah orang yang menukil perkataan dari satu orang ke orang lain atau antara dua orang untuk menimbulkan ketidaknyamanan kepada salah satunya atau memprovokasi salah satu dari mereka terhadap yang lain atau terhadap temannya.
Al- Baghawi rahimullah menjelaskan bahwa namimah merupakan mengutip suatu perkataan dengan tujuan untuk memgadu domba antara seseorang dengan si pembicara atau yang biasa dilakukan seperti ghibah.
Namimah itu merupakan kombinasi dari dua dosa yaitu mengatakan hal-hal buruk tentang manusia lain dan memiliki keinginan niat yang merugikan oranglain. Itulah sebabnya namimah adalah dosa besar yang harus dihindari ada perintah tegas terhadap namimah dalan Q.S. Al- Qalam ayat 10-11.
Namimah atau mengadu domba dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkam kedengkian, kebencian, dan permusuhan bahkan Ibnu Katsir mengatakan bahwa menguping pembicaraan orang lain saja tidak boleh.
Pengertian 'Namimah' lidah memang tidak bertulang perumpamaan ini dimaksudkan untuk mengingatkan manusia agar menjaga ucapannya. Misalnya 'Namimah' yakni menyebutkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk merusak hubungan diantara keduanya.
Dilansir dari akun IG : @fikihmuamalatkontemporer yang memiliki pengikut sebanyak 570rb dan postingan sebanyak 8.046 postingan di IG terkait Seburuk-buruknya manusia yang 'namimah' wajib Anda jaga jarak menurut hadist simak ini sebagai berikut:
