Membuat loh bok goh atau kue lobak kukus misalnya, perlu dengan tangan alih-alih food processor, atau menggiling beras ketan untuk membuat tong yuen (pangsit beras ketan manis), daripada membeli sebungkus tepung ketan.
“Sering dikatakan, orang China hidup untuk makan. Untungnya bagi mereka, sejarah dan budaya China yang kaya, berkonspirasi untuk mengisi kalender tradisional dengan putaran perayaan yang murah hati di mana semua kerinduan gastronomi mereka dapat dipenuhi," tulis Moey.
“Untuk menghormati kekuatan baik hati yang membuat segala sesuatu menjadi mungkin, orang China memasang di rumah mereka berbagai penjaga, beberapa orang menyebutnya dewa, yang pada waktu tertentu diundang untuk berpartisipasi dalam perayaan dan diberikan makanan dan minuman," ungkap Moey.
Nenek moyang orang China yang dianggap setara dengan para dewa, dipuja dengan cara yang sama seperti jamuan agung.***