Kombinasi Kerja Daring dan Luring Diprediksi Masih Mewarnai 2022

- 2 April 2022, 23:50 WIB
Bekerja dari rumah (work from home) secara online diprediksi masih akna mewarnai di tahun 2022.
Bekerja dari rumah (work from home) secara online diprediksi masih akna mewarnai di tahun 2022. /Pixabay

INDOBALINEWS – Kebiasaan belajar ataupun bekerja secara daring (online) pada masa pandemi sepertinya belum akan berkahir.

Meskipun masa pandemi kian melandai, kebiasaan bekerja hibrid (hybrid working) yakni secara daring dan luring (offline) diprediksi masih akan mewarnai sepanjang tahun 2022.

Survei McKinsey menunjukkan sewaktu pra-pandemi sebanyak 30 persen memilih untuk bekerja secara hibrida, 62 persen secara luring, dan 8 persen dari jarak jauh.

Kemudian, pascapandemi, tercatat 52 persen memilih untuk melakukan hybrid working, 37 persen bekerja di kantor, dan 11 persen dari jarak jauh.

Baca Juga: ‘Kuntilantak 3’: Horor Lokal Kualitas Global, Tayang Sebelum Lebaran

Bukan hanya menjadi tren, hasil survei yang dikutip Sabtu 2 April 2022 itu menunjukkan hybrid working ternyata memberi beberapa manfaat.

Microsoft mencatat sebanyak 82 persen pemimpin dari perusahaan di seluruh Eropa mengatakan bahwa setidaknya perusahaan mengalami produktivitas dibandingkan sebelum pandemi terjadi.

Hal ini dikarenakan karyawan menjadi fleksibel dalam memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik.

Dengan bekerja secara hibrida, mereka dapat menghindari waktu perjalanan pulang-pergi kerja yang sibuk di jam-jam tertentu dan mengurangi pengeluaran harian.

Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea vs Brentford, Lanjutan Liga Inggris

Terkait kebahagiaan dalam bekerja, SurveyMonkey 2020 juga mengatakan, pekerja jarak jauh lebih merasa bahagia dibandingkan rekan kerja mereka yang bekerja di kantor.

Hal tersebut dikarenakan manfaat psikologis yang mereka peroleh seperti dapat menggunakan pakaian santai, memiliki banyak waktu dengan keluarga, memasak, dimana semuanya dapat dilakukan sewaktu bekerja hibrida.

Meskipun hybrid working memiliki manfaat, terdapat juga beberapa masalah yang dihadapi karyawan ketika bekerja dengan mode ini.

Seperti distraksi ketika melakukan virtual meeting dari rumah atau dari mana saja, yang membuat komunikasi dan koordinasi seringkali terhambat.

Baca Juga: Kapolsek Baturiti Cek Langsung Minyak Goreng dan Yustisi Prokes Sampai Wilayah Pedesaan

Dalam upaya untuk melakukan transisi menuju hybrid working, perusahaan harus berinvestasi dalam mendesain kembali infrastruktur bekerja yang diperlukan.

"Tren hybrid working di tengah situasi yang tidak menentu ini, membuat perusahaan harus melakukan penyesuaian dalam beberapa hal," kata Business Development Manager, VDO, Jabra Indonesia, Louis Sudarso.

Untuk menunjang kebutuhan perusahaan dalam melakukan penyesuaian tren hybrid working, Jabra menghadirkan perangkat konferensi video premium yaitu PanaCast 20 di Indonesia.

"Perangkat ini dirancang untuk memenuhi lingkungan hybrid working modern dan menampilkan desain portabel, sehingga dapat digunakan ketika bekerja secara individu, kelompok, baik dari kantor atau di mana saja," terang Louis.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x