WHO: Jangan Harap Ada Cukup Vaksin Hingga 2022, Jokowi Optimis 2021 Vaksin Merah Putih Sudah Siap

16 September 2020, 18:40 WIB
ilustrasi vaksin /shutterstock

INDOBALINEWS - Jangan berharap ada cukup Vaksin Covid-19 untuk kehidupan kembali normal hingga 2022, ujar kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan memperkirakan,  pada Selasa (15/9).

Seperti dikutip dari SCMP news, bahwa Covid-19 Vaccine Global Access Facility ( Covax Facility) dan WHO bekerja sama secara inisiatif  untuk melakukan pengumpulan sumber daya untuk menyediakan akses vaksin yang adil ke negara-negara yang membutuhkan.

Swaminathan katakan bahwa jumlah dosis masih terlalu kecil hingga produksi ditingkatkan dan mencapai target 2 miliar pada akhir tahun 2021. “Penilaian terbaik kami (untuk peluncuran vaksin) adalah pertengahan 2021 karena di awal 2021 adalah saat Anda akan mulai melihat hasil dari beberapa uji coba ini,"

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Bali, Rabu 16 September 2020

Sementara itu Presiden RI, Joko Widodo Optimis memperkirakan vaksin Merah Putih tersebut dapat diproduksi pada pertengahan 2021, dan mengatakan bahwa pengembangan vaksin Merah Putih di Indonesia kini telah mencapai 30 hingga 40 persen.

“Saat ini vaksin tersebut masih dalam tahap pembuatan benih sebelum dikembangkan lebih lanjut,” ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada 1 September 2020.

“Vaksin Merah Putih saat ini masih dikerjakan oleh konsorsium nasional yang melibatkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian,” kata Jokowi.

Baca Juga: Lockdown Tidak Dilakukan Oleh Pemerintah (Pusat), Ini Penjelasan Erick Thohir

“Vaksin Merah Putih dikembangkan berdasarkan strain Covid-19 yang ditemukan di Indonesia, yang direncanakan dapat diuji klinis pada awal tahun depan, dan Insya Allah siap diproduksi pertengahan 2021,” papar Jokowi.

“Indonesia juga sedang mengupayakan akses memperoleh vaksin melalui Covax Facility yang bekerja sama dengan WHO agar bisa mendapatkan akses ketersediaan vaksin yang aman, cepat dan merata apabila vaksin tersebut sudah diproduksi secara massal, “ ungkap Menkes RI Terawan di acara penandatanganan kerjasama Pemerintah RI dengan Unicef, di Jakarta.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Ego Sektoral dan Tumpang Tindih Regulasi Hambat Penanganan Covid-19

Sementara itu, China menampilkan pola yang lebih agresif. Seperti dikutip dari SCMP news, Selasa (15/9), Wu Guizhen dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan, ”Orang-orang di China akan memiliki akses ke vaksin yang dikembangkan secara lokal pada awal November atau Desember ini.”(***)



Editor: Rudolf

Tags

Terkini

Terpopuler