KNKT : Sriwijaya Air Yang Jatuh di Kepulauan Seribu Tidak Meledak Sebelum Membentur Laut

- 12 Januari 2021, 17:22 WIB
Tim Operasi gabungan SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Tim Operasi gabungan SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. /KNKT

 

INDOBALINEWS - Hingga hari keempat pencarian korban di perairan Kepulauan Seribu, Selasa 12 Januari 2021, proses investigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga masih terus berlangsung.

Menurut Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan resmi di Jakarta, upaya pencarian black box yaitu flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) masih terus dilakukan. Dan tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon.

Baca Juga: Ditemukan Gaun Pengantin Putih di Antara Serpihan Pesawat Sriwijaya Air Yang Jatuh

"Selain itu Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga tidak meledak sebelum membentur air laut demikian laporan perkembangan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," jelas Soerjanto Tjahjono dalam siaran persnya yang dikutip indobalinews.com dari antaranews.com.

Lebih lanjut tambahnya, data lain yang didapat KNKT dari KRI Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

Baca Juga: Ini Kesaksian Warga Pulau Lancang di Detik-Detik Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," imbuhnya.

 Terkait black box, tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon dan dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. "Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," katanya.

Baca Juga: Tragis, Komang Ariasih Tewas Tertimpa Pohon Seusai Mandi di Sungai di Badung Bali

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x