Waspada Peningkatan Multi Risiko Bencana Januari - Maret 2021

- 22 Januari 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /Instagram.com/@infomamuju_

INDOBALINEWS - Sejak Desember 2020 hingga akhir Januari 2021, sejumlah bencana alam melanda di beberapa wilayah di Indonesia, dari banjir bandang hingga gempa.

Di Jembrana Bali banjir bandang sempat terjadi beberapa pekan lalu yang mengakibatkan hanyut nya ternak dan rumah juga sejumlah kerusakan lainnya.

Baca Juga: Sulut Diguncang Gempa Magnitudo 7,1 Dengan Kekuatan I Hingga IV MMI

Musibah gempa terbaru dengan kerusakan berat setidaknya 88 orang meninggal (data Selasa 19 januari 2021) dalam peristiwa gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Kamis malam 21 Januari terjadi lagi gempa berkekuatan 7,1 magnitudo kali ini mengguncang Sulawawesi, tepatnya di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Pembunuh WNA Slovakia di Bali Ternyata Mantan Pacar Yang Marah Diusir Pakai Sapu

Belum lama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi multi risiko baik dari aspek cuaca, iklim, gempa atau tsunami yang semakin meningkat terutama memasuki Januari, Februari hingga Maret 2021.

Baca Juga: Mia Pramugari Sriwijaya Air Dimakamkan Tepat Ditanggal Janjinya Pulang Ke Bali Untuk Cuti

"Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti yang dikutip indobalinews dari laman resmi bmkg.go,id.

Untuk saat ini di dalam periode puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk tetap terus mewaspadai potensi multi-bencana hydrometeorologi, gempabumi dan tsunami.

Baca Juga: Jambret Berambut Pirang Spesialis Incar Turis Bule di Bali, Dibekuk Polisi

Sejak Oktober 2020, BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan. Bahkan sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.

Begitu pula dengan potensi kegempaan, gempa dengan kekuatan signifikan terjadi disejumlah daerah, yang terbaru gempa dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang Majene Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Hal senada juga dikatakan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dodo Gunawan,  selain peningkatan potensi kegempaan, saat ini juga sudah memasuki puncak musim hujan sehingga patut diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

"Januari-Februari memasuki puncak musim hujan karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," kata Dodo.

Baca Juga: Seorang DJ Nekat Bunuh Diri di Dekat Jembatan Suluban Pecatu Jimbaran Bali

Berdasarkan data BMKG pada Dasarian III Januari 2021 terdapat daerah dengan potensi banjir menengah yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi tenggara, Maluku dan Papua. 

Baca Juga: Misteri Pria Berjaket Merah Terekam CCTV di Malam Pembunuhan Perempuan Bugil di Bali

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

"Sebelumnya pernah terjadi gempa pada 1969 yang menimbulkan tsunami empat meter. Saat itu gempa menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka-luka dan 1.287 rumah serta masjid rusak," jelas Bambang.(***)

Editor: Shira Ade

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah