Jumlah Pengungsi Bencana Alam NTT Ribuan Orang, BNPB Ingatkan Potensi Penularan Kasus Covid-19

- 6 April 2021, 11:00 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan itu, saat memimpin rapat koordinasi terkait penanganan bencana alam di Provinsi NTT Senin 5 April 2021 malam.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan itu, saat memimpin rapat koordinasi terkait penanganan bencana alam di Provinsi NTT Senin 5 April 2021 malam. /Dok. Pendam IX Udayana

INDOBALINEWS - Dengan jumlah pengungsi ribuan orang akibat bencana alam yang melanda di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi penularan Covid-19.

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan itu, saat memimpin rapat koordinasi terkait penanganan bencana alam di Provinsi NTT Senin 5 April 2021 malam.

Rapat Vidcon juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, didampingi Para Asisten Kasdam IX/Udayana dan Para Kabalakdam IX/Udayana.

Baca Juga: 100 Hari Memimpin KKP, Menteri Trenggono Tenggelamkan 26 Kapal Illegal Fishing

Baca Juga: 8.424 Warga NTT Mengungsi Akibat Siklon Tropis Seroja, BNPB Minta Pembukaan Akses ke Wilayah Terisolir

Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Bali, Perajin Diminta Tidak Tergiur Produk Tiruan

Doni yang sedang bersama Wakil Gubernur NTT dan Bupati Flores Timur di Larantuka, menanggapi persoalan cukup riskan terkait dengan penularan Covid-19.

Mengingat jumlah pengungsi yang cukup banyak dan angka kasus di NTT sedang meningkat, pihaknya menyarankan jumlah korban di pengungsian agar dikurangi.

Disarankan agar memberikan bantuan dana untuk menyewa rumah di daerah aman yang tidak terdampak.

Baca Juga: Polda Bali Giatkan Patroli Malam Hari Mengantisipasi Aksi Terorisme di Tempat Ibadah dan Markas Kepolisian

Baca Juga: Tangani Bencana Alam di NTT dan NTB, Pangdam Udayana Kirim Ribuan Personel

Pada bagian lain, Doni juga mengusulkan agar TNI dapat membantu BPBD untuk bisa melakukan sinkronisasi data dari daerah khususnya Babinsa, Koramil dan Kodim setempat untuk mendata terutama  korban jiwa karena kaitannya dengan santunan yang akan diserahkan pemerintah.

Rencananya, saat saat melakukan Press Conference dengan Presiden Joko Widodo, Doni menegaskan, angka korban sudah mendekati nyata, meskipun akan ada perubahan sesuai dengan perkembangan di lapangan.

"Krena biasanya status yang belum ditemukan itu, bisa saja belum tentu meninggal," ucap perwira dengan tiga bintang di pundak itu.

Baca Juga: Libur Paskah Wisatawan Padati Bandara Ngurah Rai, Lonjakan Penumpang Harian Capai 14.764

Baca Juga: Didominasi Usaha Perdagangan dan Jasa, Peternak hingga Pedagang Kecil Minim Akses KUR di Denpasar

Dalam kesempatan sama, Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati Ph.D., cuaca ekstrem di NTT terjadi karena suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah Samudera Hindia di dekat Indonesia. Data dari BMKG menunjukkan suhunya mencapai 29 derajat celcius atau jauh lebih tinggi dari suhu rata-rata, yakni 26,5 derajat celcius.

Jadi, terbentuknya Siklon Tropis Seroja menyebabkan terjadinya cuaca esktrem hingga menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi di sekitar wilayah NTT.

"Pada Senin (5/4/20221) pukul 18.00 WIB, diketahui posisinya (Siklon Tropis Seroja) sudah lebih ke barat daya," terangnya.

Baca Juga: Operasikan Alat Penangkap 'Pair Trawl', Dua Kapal Ikan Vietnam Ditangkap di Laut Natuna Utara

Pangdam IX/Udayana usai mengikuti pertemuan menegaskan, beserta jajarannuya siap membantu dan mendukung pemerintah dalam penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah Kodam IX/Udayana dalam hal ini wilayah Korem 161/WS Provinsi NTT.

"Kami akan segera perintahkan satuan bawah untuk segera mengecek malam ini juga terutama untuk korban jiwa maupun dengan status yang lainnya.  kami juga  sampaikan terima kasih atas dukungan BNPB, sehingga logistik untuk pengungsi jadi meningkat," tegas Pangdam.

Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Jemz Andre Ratu Edo, sudah melakukan evakuasi serta  mendukung pelayanan logistik.

"Sampai saat ini telah tergelar 20 dapur lapangan yang telah tersebar di posko-posko pengungsian dan jumlahnya dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x