Network
INDOBALINEWS - Para perajin di Bali diminta terus meningkatkan kualitas karya atau produk dengan tetap mentaati pakem yang ada dan tidak tergiur dengan produk tiruan
“Ini juga ujungnya adalah kesejahteraan perajin," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali, Putri Suastini Koster saat Focus Group Discussion Penentuan, Kriteria dan Informasi Produk Pesta Kesenian Bali atau PKB dengan tema ‘Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi’ bertempat di Ruang Rapat Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Denpasar, Senin 5 april 2021.
Untuk itu, perajin diminta menuruti pakem yang ada, jika diharuskan menampilkan produk berkualitas agar diikuti.
Baca Juga: Polda Bali Giatkan Patroli Malam Hari Mengantisipasi Aksi Terorisme di Tempat Ibadah dan Markas Kepolisian
Baca Juga: Tangani Bencana Alam di NTT dan NTB, Pangdam Udayana Kirim Ribuan Personel
Baca Juga: 10 Orang Digiring Satpol PP, Gelandangan hingga Pengemis di Kota Denpasar Miliki Bos
"Dalam pameran PKB kali ini bisa menampilkan produk-produk mereka yang berkualitas serta tidak tergiur menampilkan produk tiruan yang bisa merugikan perajin sendiri," kata Putri mengingatkan.
Dia mempersilakan untuk terus berinovasi dalam model, namun tanpa meninggalkan nilai filosofi dan menurunkan kualitas karya Bali.
Menurutnya, PKB ajang untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian dan warisan budaya Bali. Kerajinan sebagai salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan, sehingga harus benar-benar menampilkan produk berkualitas.
Baca Juga: Fenomena Langka, BPSPL Denpasar Kubur Paus Pembunuh Terdampar di Perairan Banyuwangi
Baca Juga: Terbitkan Peringatan Dini, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di NTT
Dia meminta para perajin dan IKM kita untuk menampilkan produk-produk primer dalam ajang PKB ke-43 mendatang.
Warisan budaya Bali berupa songket, tenun endek serta perhiasan baik emas maupun perak memiliki keunikan dan nilai filosofi sendiri. Ini, tidak lepas dari kualitas yang sudah terbukti secara turun temurun.
“Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi? Jangan rusak produk kita dengan produk luar yang membanjiri Bali,” tegas dia dalam acara dihadiri Kepala Disperindag Prov Bali I Wayan Jarta.
Baca Juga: Lontar Babad Gumi : Desa Adat Kapal Alami Bencana Besar Tahun 1555, Banyak Warga Meninggal
Baca Juga: Operasikan Alat Penangkap 'Pair Trawl', Dua Kapal Ikan Vietnam Ditangkap di Laut Natuna Utara
Kepala Disperindag I Wayan Jarta melaporkan, pameran kerajinan dalam PKB mendatang akan dilaksanakan secara hybrid yaitu online dan offline, mengingat pandemi Covid-19 masih melanda.
Akan tetapi, ia meyakinkan pelaksanaan pameran kali ini akan lebih menarik karena sesuai dengan harapan Ketua Dekranasda Bali yang ingin menampilkan pameran yang berkualitas dan menonjolkan sisi keseniannya.
Beberapa kategori peserta pameran PKB kali ini seperti yang dijabarkannya meliputi produk kerajinan kain tenun lembaran, perhiasan emas dan perak, tedung, bambu dan anyaman, atau sejenisnya serta produk seperti dupa, fashion, usada dan produk spa serta pangan olahan.
Untuk mengikuti pameran kali ini adapun beberapa persyaratan peserta mampu memasarkan produknya secara online dengan menggunakan aplikasi balimall.id, serta wajib menggunakan paper bag yang ramah lingkungan. ***
