BNPB Minta 30 Provinsi Siaga Hadapi Ancaman Bibit Siklon Tropis 94W

- 13 April 2021, 17:11 WIB
BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan. Selasa 13 April 2021
BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan. Selasa 13 April 2021 /Dok. BMKG

INDOBALINEWS – Menghadapi ancaman potensi bibit siklon tropis 94W 30 kepala daerah di tingkat provinsi agar waspada dengan menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan.

Para gubernur diminta menyiapkan langkah kewaspadaan dengan menekankan pada peringatan dini mulai Selasa 13 April 2021.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana.

Baca Juga: Fitur Google Ini Bikin Ramadan Tetap Seru Bersama Keluarga di Rumah

Baca Juga: Covid-19 Memberi Tekanan Besar terhadap Sistem Kesehatan di Indonesia dan Timor Leste

Baca Juga: Jaga Asupan Protein Selama Menjalankan Puasa KKP Ajak Masyarakat Konsumsi Ikan

BNPB menyampaikan pesan peringatan dini dan kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Untuk itu, BNPB merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG.

Baca Juga: Miliki Saluran TV dan Radio Kapolri Jenderal Sigit Ingin Hadirkan Polisi Sepanjang Hari

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Ibadah Berjamaah di Bulan Ramadan dengan Protokol Kesehatan Ketat

"Pemerintah provinsi diharapkan untuk menginstruksikan beberapa upaya, pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis," ujar Lilik dalam keterangan tertulis diterima INDOBALINEWS.

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Ketiga, pihaknya meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng.

Baca Juga: Puluhan Paus Pilot Sirip Pendek Terdampar di Madura Karena Migrasi dan Berburu Makanan

Baca Juga: Bangun Semua Tempat Ibadah Kapolda Bali Ingin Implementasikan Kebhinekaan pada Lingkungan Polri

"Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul," sambungnya.

Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat serta penyiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Indonesia Miliki 2.193 Startup Masuk Lima Besar di Dunia

Baca Juga: Berhenti Kenakan Masker di Kuta, Perempuan Asal Bondowoso Meninggal Ditabrak Motor dari Belakang

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” tambah Lilik.

Masih terkait kesiapsiagaan, Lilik mengatakan untuk mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Dalam rilisnya, BMKG menyebutkan bahwa pihaknya mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Baca Juga: Modus Baru Kapal Ilegal Vietnam Kini Incar Cumi di Perairan RI

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah