Terbitkan Peringatan Dini, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di NTT

- 5 April 2021, 09:08 WIB
Prakiraan angin lapisan BMKG 300 feet, 5 April 2021
Prakiraan angin lapisan BMKG 300 feet, 5 April 2021 /Dok.BMKG

INDOBALINEWS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporannya menyebutkan sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati melansir sebagaimana laporan BMKG peringatan dini cuaca ektrem bisa terjadi pada periode 4 - 6 April 2021.

"Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang," ungkap Raditya dalam keterangan resminya, Senin 5 April 2021.

Baca Juga: Lezatnya Sate Lilit Bali Kaya Rempah Mengandung Zat Baik untuk Tubuh

Baca Juga: Naik Ojek ke Papua Nugini Secara Ilegal, Mendagri Diminta Tegur Gubernur Lukas Enembe

Baca Juga: Gunakan Kayu Kelapa Teknik 'Palungan' Hasilkan Garam Bali Istimewa Disukai Chef

Raditya menyebutkan, dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat juga diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

"BNPB terus mengimbau warga untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut," Raditya menambahkan.

Pada bagian lain, Raditya menambahkan, laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu 4 April 2021 pukul 19.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut.

Baca Juga: Setiap Lima Juta Kelahiran, Seorang Anak Laki Laki Miliki Lebih dari Satu Penis

Baca Juga: Hadiri Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ketegaran Krisdayanti Banjir Simpati

Laporan  BPBD Kabupaten wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.

Data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang.

BPBD Kabupaten. Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut. Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setemat terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x