BioFarma Diminta Genjot Produksi Vaksin Covid-19 untuk Memenuhi Kebutuhan Mei 2021

- 21 April 2021, 12:43 WIB
Armada milik Bio Farma saat mendistribusikan vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu.
Armada milik Bio Farma saat mendistribusikan vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu. /Dok Bio Farma/

INDOBALINEWS – Kebutuhan vaksin Covid-19 terus meningkat seiring upaya untuk mencapai kekebalan kelompok.

Kementerian Kesehatan meminta PT Bio Farma (Persero) meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi persediaan vaksin Covid-19 pada Mei 2021.

"Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma meningkatkan kapasitas produksinya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antaranews, Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Pekan Ketiga Mei 2021, Menggunakan Vaksin Sinopharm dan Sputnik

Menurut Nadia peningkatan kapasitas produksi diperlukan untuk mempercepat proses penyuntikan dosis vaksin kepada masyarakat, sehingga bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia dapat segera diproduksi dan disalurkan.

Pada April 2021, Indonesia seharusnya mendapatkan dua sumber vaksin, yakni AstraZeneca dan Sinovac, namun AstraZeneca menunda pengiriman vaksin, sebab negara produsen, India, meminta menunda pengiriman karena terjadi peningkatan kasus.

"Jadi, yang seharusnya vaksin dikirim April, itu baru bisa dikirimkan Mei. Jumlahnya tidak mencapai 11 juta dan akan dikirimkan kurang lebih sekitar 5 juta,” katanya.

Baca Juga: 6 Juta Bulk Bahan Baku Vaksin Sinovac Tahap Ketujuh segera Diolah Biofarma

Nadia menambahkan sudah sekitar 17 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini. Penerima vaksin pertama 11,1 juta orang sedangkan dosis kedua 6,1 juta.

“Jadi sudah 17 juta dosis vaksin yang kita suntikkan,” ujar Nadia.

Kata dia angka tersebut baru setara 6 persen dari target populasi. "Kalau dibandingkan jumlah penduduk, angka itu masih kecil. Artinya, belum cukup untuk memberikan perlindungan kekebalan kelompok 70 persen vaksinasi," katanya.

 Baca Juga: Vaksin Merah Putih Menggelinding, BPOM Percepat Proses Penelitian hingga Produksi

Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan pihaknya telah memproduksi 35 juta dosis vaksin dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac.

“Dari jumlah tersebut, perusahaan sudah mendistribusikan sebanyak 20 juta dosis vaksin corona ke seluruh Indonesia,” katanya dalam acara Dialog Gerak Aktif Pemerintah, Vaksinasi Pekerja Kreatif, Selasa 20 April 2021.

PT Bio Farma hingga sekarang telah menerima total 59,5 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac atau sepertiga dari total komitmen 140 juta dosis tahun ini. Sinovac juga masih memiliki komitmen pengiriman 120 juta dosis bulk vaksin pada tahun berikutnya.

"Dari 59,5 juta dosis ini diproses di Bio Farma, ditargetkan bisa menghasilkan 46 juta hingga 47 juta dosis vaksin," katanya.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah