Hari Waisak, Gus AMI Ajak Umat Atasi Penderitaan Sosial dengan Kebaikan Bukan Permusuhan

- 26 Mei 2021, 11:54 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI).
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI). /Dok.DPR RI/

INDOBALINEWS - Momentum Umat Buddha saat merayakan Hari Waisak hendaknya dijadikan semangat untuk membangkitkan seluruh jiwa untuk mengatasi penderitaan sosial dengan penuh cinta dan kebaikan.

Menyambut Hari Raya Waisak 2565/2021, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkokoh kemanusiaan dan persaudaraan .

Pria yang disapa Gus AMI menyebutkan, perayaan Waisak memiliki pesan penting untuk mencintai kemanusiaan, yaitu cinta terhadap sesama apapun latar belakang dan kelas sosialnya.

Baca Juga: BKN Pastikan Pemecatan 51 Pegawai KPK Sudah Sesuai Arahan Presiden Jokowi

Kemanusiaan dan kebaikan adalah inti ajaran Buddha. Dalam ajaran Budha, Jalan Utama Beruas Delapan adalah jalan pembebasan yang memperkuat harkat dan martabat kemanusiaan.

Waisak memiliki pesan yang mengajak seluruh jiwa untuk bersama-sama mengatasi penderitaan sosial yang ada dengan cinta dan kebaikan, bukan dengan permusuhan.

Menurutnya, Waisak adalah hari raya bagi umat yang beragama Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran, tercapainya penerangan sempurna, dan mangkatnya Buddha Gautama.

Baca Juga: Tak Lolos TWK Puluhan Pegawai KPK Dipecat, Febri Diansyah: Arahan Presiden Jokowi Tidak Dilaksanakan

"Tiga peristiwa penting itu terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak," ungkapnya seperti dikutip dari pikiran-rakyat.com , Rabu, 26 Mei 2021.

Dia mengharapan momen ini membawa kebaikan bagi segenap rakyat dan memperkuat rasa persaudaraan.

Mengingat saat ini Tanah Air masih dalam kondisi pandemi, Gus AMI menilai kebaikan dan solidaritas kemanusiaan semakin penting bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Sebulan Tidak Dilayani Istri, Seorang Ayah Tega Habisi Anak Gadis yang Menolak Hubungan Intim

“Apalagi saat ini dampak pandemi Covid-19 dirasakan begitu dalam oleh masyarakat, sehingga kebaikan dan solidaritas kemanusiaan semakin penting bagi kita,” katanya.

Dia mengingatkan kembali pesan dari Gus Dur tentang pentingnya solidaritas kemanusiaan apapun latar belakang agama atau sukunya.

“Seperti pesan Gus Dur kepada kita bahwa tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa berbuat baik untuk semua orang, orang tidak tanya apa agamamu," sambung  Gus AMI.

Baca Juga: Dirugikan atas Beredarnya Data Pribadi di Forum Online, BPJS Kesehatan Tempuh Jalur Hukum

Ia menyebutkan bahwa Pesan Dharma yang serupa telah disampaikan Buddha sejak ribuan tahun sebelumnya.

Dikatakan Gus AMI yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semangat menjunjung tinggi kemanusiaan ini terwujud dengan semakin kuatnya persaudaraan yang menjadi syarat utama kesejahteraan suatu bangsa.

Indonesia yang kaya dengan keanekaragaman merupakan takdir Tuhan yang menjadi kekuatan dan modal besar bersama jika ada pihak yang merusak kekuatan ini, maka sama saja mengingkari takdir Tuhan.

Baca Juga: Soal Istri Ketiga Ustaz Uje, Umi Pipik Tidak Etis Menyebutkan dan Berharap Tak Perlu Dibesar besarkan

"Mari kita rawat Indonesia sebaiknya dengan pengabdian kepada manusia-manusia di dalamnya," kata Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu. *** (Mutia Yuantisya)

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x