100 Tahun Presiden Soeharto, Fadli Zon: Pak Harto Menyelamatkan Indonesia dari Komunisme

- 8 Juni 2021, 14:04 WIB
Fadli Zon mengenang kebersamaan dirinya dengan almarhum Soeharto, Presiden kedua RI, yang hari ini genap berusia 100 tahun.
Fadli Zon mengenang kebersamaan dirinya dengan almarhum Soeharto, Presiden kedua RI, yang hari ini genap berusia 100 tahun. /Twitter.com/@fadlizon

INDOBALINEWS - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengenang 100 tahun Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dengan mencoba menengok sejarah bahwa Indonesia selamat dari Komunisme berkat jasa pemimpin orde baru kala itu.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, pada Selasa, 8 Juni 2012, Fadli Zon pun tampak mengungkapkan

Fadli Zon menyampaikan penilaian terhadap sosok Soeharto lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, pada Selasa, 8 Juni 2012.

Baca Juga: KKB Tebar Teror terhadap Warga Pendatang, TNI: Papua Bagian NKRI

"Mengenang Pak Harto 100 Tahun, 8 Juni 1921-8 Juni 2021," tulis Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon, dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Dia kemudian menulis jasa besar yang ditorehkan Presiden Soeharto yang disebut "Bapak Pembangunan Indonesia" itu.

"Pak Harto juga orang yang menyelamatkan Indonesia dari komunisme tahun 1965-1966," tandas Fadli Zon.

Baca Juga: Wajah Sang Ibu Dihina Seorang Tiktoker, Atta Halilintar: Ga Terima Saya

Pada momentum peringatan 100 Tahun Pak Harto, tak lupa Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon itu memanjatkan doa.

"Semoga diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT. al Fatihah. Foto kenangan dg P Harto hasil jepretan P Moerdiono," cuit Fadli Zon di akhir unggahannya.
 
Dihimpun Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, Soeharto lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921 dan meninggal dunia 27 Januari 2008 pada usia 86 tahun.

Baca Juga: Jabat Menag, Harta Kekayaan Gus Yaqut Meningkat Sebesar Rp10 miliar

Soeharto merupakan putra dari pasangan Kertosoediro dan Soekirah. Dia menikah dengan Raden Ayu Siti Hartina atau yang lebih dikenal dengan panggilan Tin Soeharto (Putri KRMT Soemoharyomo).

Pasangan Soeharto dan Tin Soeharto kemudian dikarunia enam putra-putri. Mereka adalah Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Kepemimpinan nasional dipegang Pak Harto sebagai presiden dari tahun 1967 sampai 1998 menggantikan Ir. Soekarno.

Baca Juga: Partai Demokrat Tidak Ingin Terbuai dengan Meningkatnya Elektabilitas AHY

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Karier Soeharto melejit setelah memimpin penumpasan gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI (Partai Komunis Indonesia) sebagai organisasi terlarang.

Dunia internasional menjuluki Soeharto dengan sebutan The Smiling General atau sang jenderal tersenyum seiring dengan raut mukanya yang selalu terlihat ceria.

Baca Juga: Jika Dirinya Presiden, Mahfud MD Ingin Jadikan Novel Baswedan Jaksa Agung

Meski begitu, kiprah Soeharto pun tak lepas dari berbagai kontroversi selama menjabat sebagai presiden salah satunya sempat dilabeli sebagai sosok yang otoriter. *** (Dila Nashear)

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x