Menteri Trenggono hadir di pantai Kuta Bali dalam acara Kegiatan Bulan Cinta Laut (BCL) yang sedang dikampanyekan dalam upaya menjaga kesehatan laut.
Bulan Cinta Laut Bersih, menurut Trenggono menjadi gerakan yang juga menindaklanjuti Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 83 tahun 2018. Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen sampai dengan tahun 2025.
Baca Juga: Terpeleset Saat Hendak Sembahyang di Pura Telaga Mas, Seorang Pemedek Dievakuasi Tim SAR
Sampah laut juga menjadi isu turunan dari perhelatan internasional G20 dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG) yang mengupas isu lingkungan. Dimana Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan KTT G-20 tersebut.
Sampah di laut bisa berdampak bagi kehidupan manusia. Mikro dan nano plastik akan merusak ekosistem pesisir, termakan biota laut, lalu produktivitas perairan laut akan menurun, dan masuk ke rantai makanan, hingga akhirnya sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kesehatan manusia.
Baca Juga: WNA Uzbekistan yang Dituduh Mencuri Ternyata Seorang Dermawan
Menteri Trenggono dalam kesempatan ini ikut terjun langsung memungut sampah plastik di bibir pantai. Dikatakannya pulau Bali harus bersih dari sampah. Karena itu, masyarakat juga harus terlibat di dalam gerakan ini.
"Kalau menjadi sangat kumuh, kotor, maka juga akan berpengaruh kepada sektor pariwisata. Pinggir pantai atau laut adalah masa depan kita, sehingga, laut tetap kita jaga menjadi laut yang biru, agar langit juga terlihat biru," tutupnya. ***