"Kalau yang ini 12 orang, khusus Formula Electric Student Championsip yang dikembangkan untuk kompetisi ini," ujarnya, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Kesit menuturkan mobil formula eletrik ini telah menggunakan baterai lithium polymer, seat belt memakai safety 6.0.
"Kemudian untuk suspensi kita menggunakan independen. Setiap roda bisa independen sendiri," ujarnya.
Dia bersama tim menciptakan mobil formula eletrik karena ingin berkontribusi lebih di area kendaraan berbasis listrik yang saat ini juga menjadi fokus pemerintah.
Baca Juga: Indonesia Optimalkan Kuota Haji 2022, Mulai Kebut Persiapan Jemaah
Kata dia transisi energi perlu didukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
"Latar belakang diciptakannya mobil ini karena semakin majunya zaman kita perlu melakukan transisi energi," ucapnya.
Kesit menyebut mahasiswa UNY sudah banyak terlibat dalam pembuatan mobil listrik.
Bahkan sejak 2019 telah mengirim tim ke Korea Selatan untuk mengikuti kompetisi mobil listrik. Saat itu kata dia, ada 19 orang yang berangkat.
Untuk kompetisi kali ini, dia bersama tim sudah menyusun rencana bisnis (business plan) sebagai bagian dari presentasi.