Kepala KKBN: Penyebab Utama Perceraian Pasutri Masalah Sepele, 70% Karena Beda Pendapat

- 23 September 2023, 09:40 WIB
Ilustrasi cerai.
Ilustrasi cerai. /Pixabay/Mohamed Hassan/

 

INDOBALINEWS - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo  menanggapi kasus perceraian yang masih tinggi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dikatakannya ada 2.000 pasangan yang bercerai selama satu semester di tahun 2023. 

Ditambahkannya penyebab perceraian yang utama adalah perbedaan pendapat antara pasangan suami isteri (pasutri) sebanyak 70 persen.

"Perceraian cukup tinggi, dalam semester pertama 2023 sudah ada 2.000 yang cerai. Ini baru yang cerai, belum lagi yang keluarganya tidak harmonis, jadi ini puncak gunung esnya. Penyebab utama perceraian, 70 persen itu karena perbedaan pendapat antara suami dan istri, sepele," ujar dia dalam diskusi bersama media di Jakarta Jumat 22 September 2023.

Baca Juga: Bule Inggris Dideportasi gegara Langgar Lalu Lintas, Sempat Dorong dan Tampar Polisi

Selain perbedaan pendapat, menurutnya, permasalahan ekonomi juga menjadi faktor yang banyak menimbulkan perceraian di Indonesia.

"Sebab kedua, itu karena faktor ekonomi, termasuk judi, jadi gara-gara rendahnya faktor ekonomi ini, dia terpikir untuk judi. Saya yakin dia tidak sempat berpikir menggunakan uangnya untuk hal-hal yang positif, tidak bisa mengoptimalkannya, misal untuk memikirkan gizi keluarga," katanya.

Ia memaparkan, judi termasuk salah satu gangguan mental dan emosional yang kerap dialami oleh generasi milenial saat ini, karena berdasarkan data yang disampaikan Hasto, saat ini setiap 9 dari 100 orang menderita gangguan mental.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Film Dewasa Displit Jadi Dua Berkas, Keterangan Ahli Siap Jerat Pelaku Lain

"Jadi kalau dulu pertama kali BKKBN fokus membangun kuantitas dengan menekan jumlah penduduk, kemudian fokus kedua beberapa tahun ini kita membangun kualitas penduduk, dan yang ketiga, fokus kita mulai tahun depan yakni pembangunan jiwa," ujar dia.

Ia berpesan kepada seluruh tim pendamping keluarga yang terdiri dari para bidan, tim pendamping PKK, dan kader untuk menguatkan program revolusi mental dan pembangunan jiwa ini hingga ke tingkat RT/RW.vSehingga keluarga Indonesia bisa lebih siap menghadapi persaingan global di masa depan.

Baca Juga: Penting Surat yang Ada di Al-Qur'an Wajib Baca untuk ibu Hamil

Dalam kesempatan itu Hasto Wardoyo juga menjelaskan program yang diinisiasi BKKBN tentang kelas orang tua hebat yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka perceraian di Indonesia.

"Program BKKBN ada Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan yang utama kelas orang tua hebat yang juga kita selenggarakan secara virtual, ini langkah konkret agar tidak membuat anak stres, biar kekerasan dalam rumah tangganya menurun," kata dia dilansir Antara.

Ia menegaskan, melalui kelas orang tua hebat ini, BKKBN berupaya untuk tidak hanya membangun keluarga dari sisi raganya saja, tetapi juga dari segi jiwanya.

Baca Juga: Bule Inggris yang Dorong dan Tampar Polisi Diserahkan ke Imigrasi, Divonis 1 Bulan Kurungan

"Program BKKBN sekarang sudah bergeser sekarang ke kualitas, jadi meskipun jumlah anak sedikit, tetapi badannya harus tinggi agar tidak stunting, tapi itu kualitas yang masih sangat kebendaan dan kualitatif, otaknya bagus, tapi belum memikirkan jiwanya. Fokus kita ke depan, jiwanya yang harus kita bangun," ucapnya.***


Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah