Temuan Baru, Mungkinkah Harimau Jawa Bangkit dari Kepunahan?

- 25 Maret 2024, 10:01 WIB
Harimau Jawa. Temuan baru terkait harimau jawa yang sudah punah memunculkan pertanyaan akankah muncul lagi?
Harimau Jawa. Temuan baru terkait harimau jawa yang sudah punah memunculkan pertanyaan akankah muncul lagi? /pexels.com/pixabay/

INDOBALINEWS – Harimau Jawa telah dinyatakan punah sejak 2008. Hal ini disebabkan karena penampakan Harimau Jawa terakhir pada tahun 1976. Kemari (24/03) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan fakta baru di lapangan yang memungkinkan keberadaan harimau ini di alam liar. Namun, apakah penemuan baru ini akan melepaskan Harimau Jawa dari status kepunahan?

Keberadaan Harimau Jawa, Panthera tigris sondaica, telah menjadi topik pembahasan yang hangat dalam komunitas ilmiah dan konservasi alam sejak lama.

Sejak 1980-an, Harimau Jawa telah terdaftar dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang terancam punah, dan pada 2008, IUCN menyatakan Harimau Bali, P. tigris balica, telah punah. Namun, baru-baru ini, sebuah temuan menarik muncul yang memberikan harapan baru bagi keberlangsungan spesies ini.

Baca Juga: Gerhana Bulan 25 Maret, Cek Waktu dan Lokasi untuk Melihatnya Disini

Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wirdateti, mengungkapkan bahwa sehelai rambut Harimau Jawa baru-baru ini ditemukan di Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

Temuan ini sangat penting karena merupakan indikasi potensial dari keberadaan Harimau Jawa di alam liar setelah sekian lama dianggap telah punah. Rambut tersebut ditemukan oleh seorang penduduk lokal, Ripi Yanuar Fajar, pada malam tanggal 19 Agustus 2019, di dekat pagar pembatas antara kebun rakyat dan jalan desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan.

Melalui serangkaian analisis DNA komprehensif, peneliti BRIN menyimpulkan bahwa sampel rambut tersebut berasal dari spesies Panthera tigris sondaica, atau Harimau Jawa.

Baca Juga: Liga 1: RANS Nusantara Resmi Tunjuk Alfredo Vera sebagai Pelatih Baru

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan sampel rambut dengan spesimen Harimau Jawa yang dikoleksi oleh Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada tahun 1930. Hasil perbandingan menunjukkan tingkat kemiripan yang cukup tinggi antara sampel rambut dan spesimen MZB, memperkuat keyakinan bahwa sampel tersebut berasal dari Harimau Jawa.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x