Ini Penjelasan Cedera Kepala, Seperti yang Dialami Almarhum Taufik Ramsyah Kiper Tornado FC

- 24 Desember 2021, 12:00 WIB
Taufik Ramsyah, kiper Tornado FC.
Taufik Ramsyah, kiper Tornado FC. /Tangkap Layar YouTube Kabar Bola

 

INDOBALINEWS - Beberapa hari lalu terjadi peristiwa mengejutkan yang membuat pecinta sepakbola Indonesia berkabung dengan meninggalnya kiper harapan masa depan yang tengah membela tim Tornado FC Pekanbaru.

Taufik Ramsyah, kiper Tornado FC meninggal dunia usai mengalami benturan di kepala saat bertanding di Pekanbaru.

Insiden itu terjadi saat Tornado FC bertanding melawan Wahana FC dalam laga babak 6 besar Liga 3 Zona Riau, di Stadion Mini Universitas Riau, pada Sabtu 18 Desember 2021.

Baca Juga: Simak Hasil Penelitian: Adakah Hubungan Antara Omicron dan HIV?

Manager Tornado FC Reza kepada wartawan seperti dilansir dari berbagai media mengatakan insiden itu terjadi di depan gawang. Detik-detik terjatuhnya Taufik juga viral di berbagai media sosial.

Saat itu dua pemain dari kesebelasan yang bertanding mengejar bola, begitu juga kiper Taufik. Pada saat itu kaki salah seorang pemain membentur bagian kepala Taufik yang langsung tak sadarkan diri.

Usai dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi, dari hasil CT Scan, ada luka di kepalanya akibat berbenturan.Setelah tiga hari dirawat Taufik meninggal pada Selasa 21 Desember 2021 malam.

Baca Juga: Rayakan Natal dan Tahun Baru Tanpa Petasan dan Kembang Api, Polisi Siap Razia Pedagang

Dilansir dari laman resmi pukulenam.id, cedera kepala seperti yang dialami Taufik bisa berakibat fatal karena bisa merusak jaringan otak secara langsung atau bisa mengganggu aliran darah ke otak.

"Ada beberapa gejala khas orang yang mengalami cedera kepala dan jika melihat orang habis terbentur kepalanya dan mengalami sejumlah gejala, segera bawa ke dokter," demikian yang dijelaskan Abiyyu Didar Haq, S.Ked, Chief Operating Officer (COO) pukulenam.id.

Lantas, mengapa cedera kepala bisa fatal? Dijelaskan Abiyyu, secara umum, cedera kepala terbagi menjadi dua yaitu cedera kepala tertutup dan terbuka.

Baca Juga: Antisipasi Virus Omicron, NTB Siapkan 2000 Ruang Isolasi

"Tertutup berarti tulang tengkorak masih utuh dan tidak terdapat kerusakan sedangkan terbuka berarti tengkorak mengalami kerusakan," imbuhnya.

Cedera kepala yang terjadi bisa mengakibatkan beberapa kondisi yang bisa berakibat fatal, yaitu: Hematoma (penggumpalan darah) yang terjadi di dalam tengkorak sehingga menekan jaringan otak.

Bisa juga Edema serebri (pembengkakan otak) sehingga meningkatkan tekanan di dalam tengkorak; dan kerusakan jaringan otak secara langsung.

Baca Juga: Geger, Sesosok Mayat Membusuk Ditemukan di Tebing Karang Boma Uluwatu

Hematoma dan Edema selanjutnya bisa mengganggu aliran darah ke otak sehingga suplai darah ke otak menurun yang menyebabkan kematian.

"Kondisi ini bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala awal berbagai kondisi yang disebabkan oleh cedera kepala," beber Abiyyu.

Baca Juga: Diduga Rampok Uang Negara Rp900 Juta, Dirut dan Dewas RSUD Praya Dipanggil Kejaksaan Sebagai Saksi

Adapun gejalanya adalah: Muntah, kejang, hilang ingatan, hilang atau penurunan kesadaran,
kelumpuhan,  gerakan mata tidak normal, keluar cairan atau perdarahan di hidung dan telinga, juga sakit kepala berkepanjangan

"Jika kalian melihat gejala-gejala seperti ini pada orang yang baru saja terbentur kepalanya, segera bawa dia ke dokter karena bisa jadi benturan tersebut sudah menyebabkan cidera otak baik ringan maupun berat," tutupnya. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: pukulenam.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah