Seperti Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Menanggapi permintaan pasar, BBTF mempromosikan produk pariwisata berkelanjutan untuk masa depan yang bertanggung jawab.
Selain itu, fokus khusus juga diberikan pada kesehatan, dengan menekankan pada pertumbuhan industri pariwisata kesehatan dan medis serta pariwisata berbasis masyarakat yang dibahas dalam forum seminar.
Estimasi target potensi transaksi dalam kurun waktu satu tahun pada acara bisnis wisata BBTF 2023 diperkirakan mencapai Rp 8,5 triliun menunjukkan peningkatan sebesar 63,5% dibandingkan dengan Rp 5,2 triliun yang dihasilkan pada tahun 2022.
Sebuah kemajuan yang sangat menjanjikan yang diharapkan akan terus tumbuh di bulan-bulan mendatang.
Baca Juga: Plus Minus Efek Sinar Matahari: Begini Tips Dokter Minimalisir Dampak Negatifnya
Tahun ini, panitia BBTF menghadirkan beberapa pembicara terkemuka dan mengundang para pemangku kepentingan dalam sebuah seminar pariwisata.
Peluang dan tantangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta pengembangan bisnis pariwisata kesehatan akan dibahas.
Pembelajaran baru mengenai praktik pariwisata berkelanjutan juga akan diulas, sebagai pengalaman yang dapat menciptakan efek riak positif, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi lokal dan masyarakat yang bergantung pada pendapatan pariwisata.