Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, SBY Sebut Moeldoko Tidak Kesatria

- 6 Maret 2021, 09:19 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat  menyampaikan keterangan pers tentang penyelenggaraan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan keterangan pers tentang penyelenggaraan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat. /Antara/Asprilla Dwi Adha

INDOBALINEWS - Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko, kini sah menakhodai Partai Demokrat.

Setidaknya, hal tersebut berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021, yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum sekaligus menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demisioner.

Hal ini pun menuai reaksi keras Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, SBY: Kami Berkabung

Dalam konferensi pers di Puri Cikeas, Jumat 5 Maret 2021 malam, SBY menyatakan berkabung atas pelaksanaan forum KLB hingga terpilihnya Moeldoko.

Bukan itu saja, SBY juga merasa malu dan bersalah karena pernah memberikan kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko ketika dirinya menjadi Presiden RI.

"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita, memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta," ujar SBY.

Baca Juga: Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, Moeldoko: Ini Demokrasi!

SBY juga kecewa, karena tindakan Moeldoko dinilainya tidak kesatria. Moeldoko telah bersekongkol dengan internal Partai Demokrat melakukan kudeta atas kepemimpinan AHY yang sah.

Menurut SBY, perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji tersebut jauh dari sikap kesatria dan nilai moral. Itu juga mendatangkan rasa malu bagi seorang yang pernah aktif sebagai prajurit TNI.

"Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko). Saya mohon ampun kepada Allah atas kesalahan saya itu," ucapnya.

Baca Juga: Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum

SBY mengatakan, KLB ilegal tersebut telah menobatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang merupakan pejabat pemerintahan aktif dan berada di dalam lingkaran lembaga Kepresidenan serta bukan kader Partai Demokrat.

SBY menceritakan bahwa sebulan lalu AHY secara resmi mengirim surat kepada Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Optimistis Partai Golkar Berjaya di Pemilu 2024

"Setelah itu, Ketua Umum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring, Partai Demokrat disebut mencari sensasi, playing victim, lalu Moeldoko mengatakan hanya ngopi-ngopi dan pelaku gerakan itu katakan hanya rapat biasa," beber SBY.

Selain itu, kata SBY, sebulan lalu ada yang mengatakan bahwa Moeldoko pasti mendapatkan sanksi atas tindakannya itu. KLB ilegal pasti tidak mendapatkan izin dan akan dibubarkan pihak kepolisian.

Namun, saat ini KLB tersebut benar-benar terjadi. Moeldoko juga merebut kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.***

Editor: M Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x