Kurangi Risiko Tertular Penyakit, Tak Perlu Malu Sunat Saat Dewasa

10 April 2021, 22:58 WIB
Ilustrasi sunat pada pria dewasa. /Unsplash/Jafar Ahmed

INDOBALINEWS – Sunat bermanfaat untuk kesehatan dan mengurangi risiko tertular penyakit.

Sunat selain selain dari segi agama dan budaya juga memiliki aspek kebersihan dan kesehatan.

Bagi yang ingin melakukan pada saat usia dewasa, tak perlu malu karena manfaatnya yang sangat penting bagi kesehatan.

Baca Juga: Sunat Pada Perempuan, Berbahaya Untuk Kesehatan dan Tak Lindungi Hak Perempuan

Baca Juga: Air Lemon Sangat Bermanfaat untuk Kesehatan, Bisa Cegah Batu Ginjal

Praktisi kesehatan seksual dr Boyke Dian Nugraha mengatakan  pada pria yang tidak disunat, berpotensi terdapat kotoran, bakteri atau virus lainnya di sekitar kepala penisnya.

“Dalam kondisi normal kepala penis pria yang tidak disunat tertutup kulup atau kulit. Butuh perawatan khusus, seperti pembersihan secara berkala bagi pria yang tidak disunat,” katanya, Sabtu 10 April 2021.

Kata dia human papilloma virus atau HPV memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS) dan dalam keadaan tertentu dapat memicu timbulnya kanker.

Baca Juga: Tim Yustisi Kota Denpasar Jaring 20 Pelanggar Protokol Kesehatan

Baca Juga: Kapolri Akui Kecintaannya terhadap Alim Ulama Tidak Akan Pernah Pudar

Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Prof. Andi Asadul Islam mengatakan terdapat beberapa metode dapat menjadi pilihan bagi pria dewasa yang ingin dikhitan, mulai dari konvensional, laser (electric couter) hingga klamp.

Kata dia dulu awalnya sunat dengan cara konvensional yang diawali anestesi, terus dipotong. Dengan pemotongan itu banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan, seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka.

Andi menjelaskan keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien. Metode laser menggunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik.

“Prinsipnya, sama seperti solder, ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan,” tuturnya dikutip dari Antaranews.

Risiko perdarahan saat khitan, dikatakan Andi, tergantung ukuran penis. Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.

Metode klamp dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit. Jika menggunakan klamp, diameter penis maksimal yang dikhitan, yakni 3,4 cm.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler