Hoax, Nyamuk Wolbachia Membawa Virus LGBT, Cek Faktanya!

28 November 2023, 10:10 WIB
Unggahan pada medsos berisi hoazx bahwa nyamuk wolbachia membawa virus LGBT. Faktanya narasi vide tak sesuai dengan judul. /Screenshot video facebook oleh Antara

INDOBALINEWS - Program pemerintah untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat dengan penyebaran nyamuk Wolbachia di sejumlah daerah masih memunculkan kekhawatiran.

Beragam kekhawatiran diungkapkan masyarakat terkait dampak penyebaran nyamuk Wolbachia teruama untuk gangguan kesehatan masyarakat di masa depan.

Pro dan kontra terus dilayangkan masyarakat khususnya diunggak di media sosial yang menimbulkan banyak kekhawatiran meski semua pendapat tersebut belum bisa dibuktikan kebenerannya.

Baca Juga: Penyerangan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Polisi Amankan 4 Terduga Pelaku

Salah satunya, sebuah unggahan di Facebook yang menyatakan bahwa nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia diklaim membawa virus yang membentuk genetik lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau biasa disebut LGBT.

Selain itu, dalam unggahan tersebut dijelaskan juga Wolbachia berasal dari lalat drosophila, yang akan membuat kerusakan genetik laki-laki menjadi feminim.

Baca Juga: Arsenal dan Man. City Bertarung Memperebutkan Bocah 15 Tahun asal Denmark

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

Penyebaran nyamuk wolbachia adalah misi bill gates sebagai bapak LGBT sedunia,utk membentuk genetik LGBT melalui nyamuk tsb,yg mana Wolbachia berasal dari lalat drosophila,manusia akan jd vektor mekanik penyebar kerusakan genetik laki2 feminim.

Mereka itu antek dajjal, kalau mereka bilang baik, padahal itu adalah buruk. Jngan mau di bodohi dengan mereka...emang mereka pikir siapa mereka.”

Namun, benarkah nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia membawa virus yang membentuk genetik LGBT?

 Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: SAH! Oktafianus Fernando Resmi Balik Persebaya Surabaya

Unggahan video hoaks yang menarasikan nyamuk wolbachia membawa virus LGBT. Faktanya, narasi video tidak sesuai dengan judul (Facebook), seperti dilansir dari Antara Selasa 28 November 2023.

Penjelasan:

Dalam potongan video berdurasi dua menit tersebut, mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Siti Fadilah, tidak ada narasi dengan klaim nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia diklaim membawa virus yang membentuk genetic LGBT.

Baca Juga: Kanim Ngurah Rai Angkat Suara Soal Petugas Imigrasi yang Dinonaktifkan gegara Dugaan Penyimpangan Fast Track

Sementara itu seorang peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad tergabung dalam riset Wolbachia selama lebih dari 10 tahun, memastikan tidak ada rekayasa genetik baik terhadap bakterinya maupun terhadap nyamuknya, dilansir dari semuah media.

Bakteri yang ditemukan dalam Aedes aegypti sama dengan bakteri yang ditemukan di tubuh Drosophila melanogaster, lalat buah sumber bakteri wolbachia diambil. Nyamuk yang diberi wolbachia itu secara genetik sama persis dengan nyamuk yang tidak punya wolbachia. Sehingga, wolbachia tidak mungkin mengubah kemampuan reproduksi manusia karena akan langsung mati ketika keluar dari sel hidupnya.

Baca Juga: Politis PDIP Marinus Gea Luncurkan Buku 'Marinus Gea, Kepingan Kisah Anak Petani Karet'

Selain itu, Dinkes DKI Jakarta memastikan gigitan nyamuk aedes aegypti dengan kandungan bakteri wolbachia tidak berbahaya bagi manusia dan ramah lingkungan. Hasil penelitian juga memperlihatkan bakteri wolbachia ini juga aman bagi serangga lainnnya.

"Tidak ada efek berbahaya bagi manusia. Nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia ini aman untuk manusia dan ramah lingkungan," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.

Dengan demikian, klaim nyamuk Wolbachia membawa virus LGBT merupakan keliru alias hoax. ***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler