INDOBALINEWS - Upaya memperbaiki kualitas udara di Jakarta yang belakangan disebut sebut sebagai paling buruk sedunia harus dilakukan lebih massif lagi.
Sebab beragam upaya telah dilakukan sekian lama, tetapi angkanya masih belum turun secara bermakna.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama, bahwa upaya lebih massif akan menghasilkan hasil yang lebih baik pula.
“Saya tahu sudah ada beberapa hal yang dilakukan, tetapi kalau dilakukan lebih masif lagi lebih baik, misalnya saya ambil contoh konkret, di beberapa tempat misalnya saat saya di luar negeri, pada saat polusi udara sedang tinggi, pembangunan rumah dihentikan, truk juga tidak boleh masuk kota agar angkanya turun dulu. Penggunaan generator juga tidak boleh yang menggunakan bensin, harus yang menggunakan gas,” jelasnya dilansir dari Antara Rabu 6 September 2023.
Contoh yang diungkapkan Tjandra membuktikan bahwa analisis penyebab yang tepat bisa menghasilkan intervensi tepat pula sehingga hasilnya lebih terukur.
“Kalau memang penyebabnya industri, harus segera dilakukan langkah konkret, saya kira pemerintah juga sudah mengeluarkan beberapa pernyataan, yang jelas apapun yang dilakukan, angkanya tolong segera diturunkan,” paparnya.
Selain itu perlu ada upaya yang lebih keras agar kualitas udara menjadi lebih baik. “Yang penting hasilnya. Artinya, kebijakan apapun silakan diambil, tapi yang utama itu bagaimana supaya hasilnya (indeks kualitas udara) turun, dan sekarang kita lihat hasilnya belum turun (masih tinggi di angka 170 per Selasa pagi), itu poin pertama,” ujar Tjandra.