Pada tahun 2023, ahli genom Jean-Michel Claverie dan ilmuwan material Chantal Abergel menemukan beberapa megavirus permafrost, salah satunya berasal dari 48.500 tahun yang lalu. Pada 2014, para peneliti dari Universitas Aix-Marseille menjadi yang pertama mengisolasi virus dari lapisan es purba.
Permafrost adalah jenis tanah atau sedimen yang tetap membeku selama sebagian besar tahun, biasanya selama setidaknya dua tahun berturut-turut.
Ditemukan di daerah dingin seperti Kutub Utara dan Antartika, permafrost mengandung es, tanah, dan bahan organik.
Baca Juga: Gibran Kampanye di Bali: Enggan Tanggapi Keputusan Mundur Mahfud, 'Saya Cuti Saja'
Kondisinya yang membeku memiliki peran penting dalam melestarikan peninggalan tumbuhan dan hewan purba. Namun, peningkatan suhu global menjadi ancaman bagi permafrost, yang menyebabkan pencairan, yang dapat melepaskan karbon dan metana yang tersimpan, sehingga memperparah perubahan iklim. ***