Candi Borobudur Berkali kali Menjadi Magnet Wisata Dunia

26 November 2020, 08:21 WIB
Candi Borobudur yang melegenda di Tanah Air Indonesia, /Hella Nissan, Pixabay

INDOBALINEWS - Candi Borobudur dari dinasti Syailendra merupakan peninggalan sejarah terbesar Budha di dunia dan tetap menjadi magnet bagi wisata kelas dunia.

Peninggalan ini ditemukan oleh pasukan  Inggris pada tahun 1814 yang dipimpin oleh  Sir Thomas Standford Raffles dan area Candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835  

Upaya memperkenalkan Borobudur ke publik dunia telah dilakukan sejak negara baru saja merdeka dan pertumbuhan ekonomi nasional masih membutuhkan penataan. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terbaru di Singapura Diumumkan, Semuanya Dari Pendatang

Eksistensi Borobudur ketika itu telah dibangga-banggakan oleh Presiden pertama RI  Soekarno. Presiden bahkan selalu mengajak setiap tamu negara berkunjung ke Candi Borobudur. 

Salah satu tamu negara yang tercatat pernah datang ke Indonesia dan berkesempatan mengunjungi Borobudur adalah tokoh revolusioner yang sangat ikonik, Ernesto Che Guevara, pada  Tahun 1959. 

Sang legenda kelahiran Argentina itu mengunjungi Indonesia antara Juli sampai Agustus 1959 seperti yang dikutip indobalinews.com dari indonesia.go.id

Baca Juga: Kapolri di Depan 34 Kapolda se-Indonesia : Netralitas Harga Mati di Pilkada 2020

Sebuah badan dunia yang bergerak di bidang pendidikan, pengetahuan dan budaya UNESCO, juga turut memperkenalkan kepada dunia akan keindahan dan kebesaran situs candi ini. Dan Unesco tak berhenti pada publikasi dan bantuan pendanaan saja. 

Pada tahun 1991, badan dunia ini memasukan Borobudur dalam daftar Situs Warisan Budaya Dunia lantaran situs ini dinilai, pertama, mewakili mahakarya kreativitas manusia yang jenius.

Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo dan Istrinya, Diduga Korupsi Perijinan Baby Lobster

Kedua, Borobudur menampilkan pertukaran penting dalam nilai-nilai manusiawi dalam rentang waktu tertentu di dalam suatu wilayah budaya di dunia, dalam pembangunan arsitektur dan teknologi, seni yang monumental, perencanaan tata kota dan perancangan lanskap. 

Ketiga, secara langsung dan jelas dihubungkan dengan suatu peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan gagasan atau dengan kepercayaan, dengan karya seni artistik dan karya sastra yang memiliki makna universal yang luar biasa.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Pakaian Adat Bali, Hingga Layak Digunakan Setiap Kamis Selain Hari Raya

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada  kurun waktu 2003 sampai 2004, saat kegiatan napak tilas Jalur Kayu Manis dilaksanakan, menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. 

Jika pada Tahun  2003 angka kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 4,47 juta orang, pada Tahun 2004 jumlah pengunjung dari berbagai negara itu melonjak menjadi 5,32 juta orang, berdasar data statistik yang ada, seperti yang dikutip dari laman Indonesia.go.id

Lonjakan angka kunjungan turis mancanegara memperlihatkan lonjakan yang sangat fantastis pasca suksesnya Kapal Borobudur Samudraraksa menjelajahi samudra luas hingga ke Ghana, Afrika. 

Baca Juga: Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif 2020, Hari Guru Nasional

Jumlah kunjungan sempat melorot akibat badai krisis. Namun, kembali melonjak setelah berlalunya krisis ekonomi. Kemudian diduga akibat serangkaian aksi terorisme yang banyak menelan korban warga negara asing pada tahun 2002, jumlah turis mancanegara (wisman) di Borobudur kembali merosot. 

Kondisi inilah yang memaksa pemerintah Indonesia berpikir ekstra keras untuk kembali meyakinkan dunia internasional bahwa situs-situs kebudayaan di tanah air, termasuk Candi Borobudur sudah sangat aman untuk dikunjungi.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler